Wednesday, May 16, 2018

Tradisi Yang Keliru PART THREE

Sudah 2 bagian dari artikel Tradisi Yang Keliru. Kali ini saya akan memasuki bagian yang ke-3!

Mari kita mulai!

9. The Veil

Veil atau Slayer adalah kain tipis penutup wajah mempelai.

Siapa yang akan menutup Veil ini?

Biasanya Veil akan ditutup oleh orang tua dari Mempelai Wanita.

Kapan Veil akan ditutup dan kapan Veil akan dibuka?

Nah, ini adalah topik menarik yang ingin saya bahas.

Kembali ada 2 tradisi yang biasa dilakukan: Tradisi Barat dan Tradisi Timur.

- TRADISI BARAT:
Veil biasanya berbentuk kain tipis dengan panjang yang disesuaikan dengan permintaan.
Bagian depan biasanya memiliki panjang sampai ke bagian pinggang, sementara bagian belakang, biasanya beragam. Ada yang memiliki panjang sama dengan bagian depan, namun ada juga yang memilih, bagian belakang memiliki panjang sampai bermeter - meter.

Veil akan ditutup oleh orang tua mempelai wanita, atau bahkan beberapa pengantin memilih veil            mereka ditutup oleh Bridesmaid mereka. 

Setelah itu, Mempelai Wanita akan menuju ke tempat Pemberkatan dan biasanya disinilah Veil akan dibuka pertama kali oleh Mempelai Pria.






- TRADISI TIMUR:
Veil orang Timur, biasanya memiliki bahan yang solid dan tidak tembus pandang. Panjang Veil jenis ini biasanya sebatas dagu mempelai wanita atau sampai batas dada mempelai wanita.

Apabila kita berbicara mengenai tradisi asli orang Timur atau Tiong Hoa, maka mereka tidak memiliki tradisi pemberkatan layaknya orang Barat. Mereka hanya melakukan ritual sembahyang pada Dewa Langit, Dewa Bumi, para Leluhur dan persembahan teh kepada keluarga senior yang masih hidup ( Tea Pay ).
Setelah itu, mereka akan berangkat ke rumah orang tua mempelai pria. Sebelum mereka berangkat, Mempelai Wanita akan disuapi Ronde ( silahkan baca artikel sebelumnya tentang Ronde ). 

Karena Veil yang sebatas dagu, maka penyuapan Ronde tidak terlalu menjadi masalah dan masih dapat dilakukan.

Dalam Tradisi ini, Veil tidak akan dibuka hingga acara resepsi selesai. Mempelai Pria baru akan melihat wajah sang mempelai Wanita saat di dalam kamar pengantin.



Di masa modern ini, orang Tiong Hoa mengadopsi kedua tradisi tersebut:
- Mereka memilih menggunakan veil a la Barat
- Mereka sudah menganut agama Kristiani ( ada ritual Pemberkatan Pernikahan di Gereja )
- Namun mereka masih menganut Tradisi Chinese Kuno

Benturan budaya terjadi pada saat penutupan veil dilakukan, maka tradisi selanjutnya adalah penjemputan mempelai wanita oleh mempelai pria.

Ada proses foto - foto, suapan ronde dengan veil a la Barat yang panjang, kemudian dilanjutkan dengan suapan ronde!

Nah, bagaimana suapan Ronde bisa dilakukan sementara panjang Veil sangat panjang?
Bagaimana mau foto - foto sementara wajah mempelai wanita tertutup veil, walau veil menggunakan baham tipis.

Akhirnya dibuatlah beberapa penyesuaian oleh Wedding Organizer yang bertugas.


10. Wedding Cake

Seperti biasa, sebelum kita membahas lebih jauh, ada baiknya kembali kita membahas mengenai Wedding Cake ( Silahkan di-klik ).

Info tambahan mengenai Simbol Wedding Cake



Apabila kita perhatikan, Orang Barat memilih Wedding Cake yang sangat sederhana dengan tinggi Wedding Cake yang tidak terlalu tinggi.

Lain hal nya dengan orang Indonesia!

Orang Indonesia memilih sesuatu yang BESAR dan TINGGI.

SALAH?

Tentu tidak! Tidak ada yang salah.


11. TOAST

Tradisi Toast atau bersulang sudah biasa dilakukan, baik di budaya Barat maupun budaya Timur. 

Di Budaya Barat, sebelum bersulang, biasanya akan ada orang yang menyampaikan testimoni atau pidato, yang menceritakan pengalaman nya dengan si Pengantin, baik Pengantin Pria maupun Wanita. Diakhir pidato tersebut, akan diisi dengan doa dan harapan untuk kedua mempelai.

Di Budaya Timur, biasanya ucapan yang disampaikan sebelum seseorang bersulang adalah doa - doa dan harapan mereka kepada kedua mempelai.

Kapan sebaiknya kita bersulang?

Banyak WO yang melakukan ritual TOAST atau bersulang ini sesaat sebelum makan malam.

Sebetulnya kapan sebaiknya kita bersulang?

Biasanya, orang bersulang menggunakan minuman beralkohol. Budaya Indonesia tidak biasa meminum alkohol. Hanya beberapa orang saja yang masih menikmati minuman beralkohol.

Tidak salah apabila kita menyimak terlebih dahulu artikel yang berikut ini:
Kapan sebaiknya kita meminum Wine ( minuman beralkohol? )


Walau kita tidak terbiasa meminum alkohol, dan terkadang diganti dengan minuman lain yang tidak mengandung alkohol, tapi kita bisa mengambil makna dari bersulang itu sendiri.

Kami, sebagai Wedding Organizer ataupun saat saya bertugas sebagai seorang MC, lebih memilih menggunakan momen TOAST ini sebagai PENUTUP ACARA, selain bisa memeriahkan suasana, TOAST pun bisa dinikmati setelah semua tamu selesai makan.

Alasan lain kenapa kami memilih TOAST di penghujung acara: Kalau pengantin mabuk, toh acara sudah selesai! *LOL*




Mungkin ada pendapat lain?


Thursday, May 3, 2018

Tradisi Yang Keliru PART TWO ( UPDATE )

Berbicara tentang tradisi, terkadang memang membingungkan.

Tradisi diwariskan secara turun temurun. Jarang sekali, kita bisa menemukan literasi yang berisi tentang tata cara sebuah tradisi. Sehingga, di masa modern seperti sekarang ini, sulit untuk menentukan mana tradisi yang benar, dan mana tradisi yang salah.

Namun, seperti yang saya tuliskan di artikel "Tradisi Yang Keliru" Bagian Pertama, bahwa apa yang akan saya bahas, saya hanya berusaha melihat dari sisi logika, bukan dari sisi benar atau salah.

Mudah - mudahan tulisan saya ini berkenan untuk Anda semua.

Mari kita mulai membahasnya satu per satu...
( nomer 1 - 4 sudah saya bahas di artikel sebelumnya, oleh sebab itu, di artikel ini, saya mulai dari nomer 5 yah )

5. Bridesmaid or Groomsmen

Sebelum kit membahas lebih jauh tentang apa itu Bridesmaid atau Groomsmen, ada baiknya, kita perbaiki dulu istilah sebenarnya, supaya jangan gagal paham.



Definisi Bridesmaid ( atau Maid of Honor? )

Definisi Groomsmen ( atau Best Men? )

Kalau saya rangkum, isi dari artikel link di atas kurang lebih seperti ini:
  • Bridesmaid adalah bagian dari pihak mempelai wanita. Bridesmaid biasanya adalah para wanita muda, yang dipilih dari teman - teman dekat atau keluarga. Mereka hadir dan berpartisipasi dalam setiap acara upacara pernikahan. Biasanya, Bridesmaid dipilih dari wanita usia layak nikah, namun belum menikah
  • Pemimpin dari para bridesmaid ini biasanya disebut CHIEF BRIDESMAID ATAU MAID OF HONOR ( apabila Chief Bridesmaid belum menikah ) / MATRON OF HONOR ( apabila Chief Bridesmaid SUDAH menikah )
  • Junior Bridesmaid adalah bridesmaid yang dipilih namun usianya masih kecil ( belum usia layak menikah )
  • Begitu pula untuk Pria, Bridesmaid = GROOSMEN
  • Maid / Matron of Honor = BESTMEN
  • Dalam tradisi di US, yang menjadi saksi pernikahan adalah Best Men and Maid/Matron of Honor
Apabila kita baca dan telusuri 2 link artikel di atas, maka kita bisa mengetahui bahwa setiap negara memiliki definisi tugas yang berbeda mengenai Bridesmaid maupun Groomsmen.

Namun, 1 benang merah yang bisa kita simpulkan:
Tugas Groomsmen atau Bridesmaid adalah mendampingi Brides and Groom selama kedua mempelai menikmati hari bahagia mereka. Groomsmen dan Bridesmaid membantu segala keperluan pribadi dari kedua mempelai, menjaga barang - barang pribadi kedua mempelai ( Handphone, kosmetik dan keperluan pribadi lainnya ) sepanjang hari.

Dan tugas ini sekarang dijalankan oleh WEDDING ORGANIZER, keliru bukan?

Peran Bridesmaid dan Groomsmen di masa sekarang adalah:
1. Dandan di pagi hari
2. Berpakaian Cantik dan seragam
3. Siap menerima hadiah dari Mempelai
4. Foto bersama mempelai
5. Door Games
6. Foto lagi bersama mempelai
7. Mendampingi mempelai selama menjalankan Holy Matrimony
8. Berpartisipasi dalam prosesi masuk Mempelai saat resepsi ( OPTIONAL )
9. Foto bersama setelah Resepsi.

Tugas Utama pun sebagai pendamping dan memenuhi segala kebutuhan Mempelai, sudah diserahkan kepada Wedding Organizer, keliru bukan?

6. Door Games

Seperti biasa, sebelum kita membahas lebih lanjut, silahkan klik dulu link di bawah ini:
Chinese Wedding Door Games


 Mungkin tidak ada yang keliru dari pelaksanaan Door Gamez yang biasa kita lakukan. 

Hanya saja, Door Games ini sebetulnya lebih mengarah ke sejauh mana Mempelai Pria mengenal calon istrinya. Selain itu, Door Games ini juga biasanya berisi permainan tantangan yang harus dihadapi oleh Mempelai Pria.
Seperti misalnya:
Mempelai Pria diharuskan menyebutkan aturan keluarga menggunakan bahasa asli keluarga istri, dsb.

Mempelai Pria harus ditemani para Groomsmen dalam menjalankan setiap tantangan yang diberikan oleh Bridesmaid.

Apabila tantangan tersebut gagal dilaksanakan, maka Angpao yang akan 'berbicara'
Nah mungkin ini yang keliru yah? Kayaknya sekarang udah jarang pake angpao



7. TEMON atau PANGGIH atau JEMPUTAN

Tradisi Temon atau Panggih atau biasa dideskripsikan dengan jemputan adalah tradisi yang cukup unik. Saya sudah bergelut di dunia wedding sejak 1992, dan saya menemukan beraneka ragam tradisi Temon.
1. Pengantin Pria dan Groomsmen disambut oleh Papa Mama Mempelai Wanita di depan rumah
2. Pengantin Pria dan Groomsmen disambut oleh Papa Mama Mempelai Wanita di depan kamar
3. Pengantin Pria dan Groomsmen disambut oleh perwakilan keluarga di depan rumah
4. Pengantin Pria dan Groomsmen disambut oleh perwakilan keluarga di depan kamar

Setiap keluarga memiliki tradisi sendiri, dan kita seharusnya menghormati itu, namun ada 1 keseragaman yang pernah saya temui:
Untuk keluarga atau siapapun yang hadir pada acara temon dan BELUM MENIKAH, tidak diperkenankan menyaksikan momen disaat mempelai pria bertemu dengan mempelai wanita untuk pertama kali nya.

Hal ini dipercaya karena pada saat kedua mempelai bertemu untuk pertama kali nya, bintang jodoh dan kebahagiaan mereka sedang dalam kondisi puncak dan bisa menyedot bintang jodoh dari yang belum menikah.

Mitos?

Dari pada ga dapet jodoh gara - gara ngeliatin pengantin ketemuan, mending ikutin ga usah liat, ya ga sih? Toh setelah beberapa menit berselang, kalian bakal diajakin foto juga... hehehehehehehe

8. Suapan Ronde

Setiap saya diajak untuk membahas tradisi chinese wedding, maka suapan ronde adalah hal yang paling menarik untuk dibahas.

Menurut hemat saya, tradisi ini sudah mengalami banyak sekali pergeseran dan banyak hal menarik yang bisa kita bahas.

Perlu kita pahami terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan ronde itu sendiri.

Seperti yang tercantum dalam artikel di atas, ronde adalah snack khas Negara Tiong Kok.

Bentuknya bisa BESAR atau KECIL.
Di negara asalnya, Ronde bisa disajikan dalam bentuk panganan manis maupun asin.

Ronde yang sering kita temukan
Ronde Asin ( Bukan BASO IKAN )




Dalam konteks wedding, Ronde dijadikan panganan yang sarat simbol, seperti:
1. bentuknya yang bulat, menyimbolkan KEBULATAN TEKAD untuk membangun keluarga
2. tekstur ronde yang lengket, menyimbolkan KELENGKETAN / KELANGGENGAN dalam pernikahan
3. Kuah Jahe, menyimbolkan KEHANGATAN dari khasiat Jahe sendiri
4. Gula Merah, menyimbolkan MANIS, diharapkan kehidupan rumah tangga mempelai dipenuhi hal yang manis ( baik )
5. bentuk Ronde yang bulat, besar dan berisi ( biasanya perpaduan gula dan tumbukan kacang tanah ), menyimbolkan agar rumah tangga yang dibangun, kelak akan selalu penuh makna

Ronde harus dimakan dalam 1 kali suapan untuk setiap butir nya, tidak boleh digigit dan dibagi dalam 2 suapan.


Nah, saya pernah mendengar salah satu Wedding Organizer di Bandung yang mengatakan:
" Ronde nya jangan digigit yah, harus langsung ditelan ", oleh sebab itu, Wedding Organizer yang bersangkutan memilih ronde kecil tanpa isi, untuk suapan.

Hal tersebut nampaknya malah menjadi ACUAN yang dilakukan WO - WO lain saat ini.

Saya tidak berhak menilai BENAR ATAU SALAH. Semuanya kembali ke persepsi dan tradisi masing - masing.

Namun, sekali lagi, saya mengajak Anda berpikir secara logika.
  1. Ronde kecil - bentuknya kecil, rasanya pun pahit, menyimbolkan apa? 
  2. Ronde tidak boleh digigit, langsung telan - Ronde memang betul tidak boleh digigit, TAPI BOLEH DIKUNYAH! *LOL*
  3. Gula Putih, bukan Gula Merah - tergantung selera
  4. NO JAHE - Tanpa Simbol kehangatan? Terserah bagaimana Anda menyikapi nya...
Tata cara pelaksanaan Suapan Ronde ini pun sudah mengalami pergeseran. 


Ronde dan Jamur serta Sayuran
Ronde dengan Bakut dan Lap Chong
Ronde isi Daging














Awalnya suapan ronde ini dimaksudkan sebagai ritual dari seorang IBU / Perempuan dalam Keluarga yang DITUAKAN kepada PUTRI NYA ( Mempelai Wanita ). Suapan tersebut disimbolkan sebagai "suapan terakhir" dari seorang ibu kepada anaknya. Karena setelah ritual tersebut, mempelai wanita sudah menjadi seorang wanita dewasa, bukan lagi anak - anak yang masih harus diurus atau disuapi oleh ibu nya.
Sambil disuapi, biasanya sang ibu akan menitipkan nasehat - nasehat pada putrinya tersebut. Selama ritual ini berlangsung, Mempelai Pria dan Ayah dari Mempelai Wanita menjadi saksi.

Waktu terus bergulir, perkembangan jaman pun semakin maju ( apa hubungannya dengan suapan ronde? )

Saat ini, kepentingan dokumentasi memerlukan banyak sekali MOMEN yang harus diabadikan. Maka para tim peliput momen mulai muncul ide - ide baru, diantaranya:
  1. Tim Peliput berujar: Tante, kasian tuh pengantin cowonya cuma nonton aja, dikasih juga deh ronde nya... MAKA, terjadi lah TRADISI BARU: Ibu menyuapkan KEDUA Pengantin
  2. Setelah waktu berlalu, Tim Peliput lain ikut menjalankan tradisi nomer 1. Pada seuatu ketika, MUNCUL ide baru: OM, daripada diem aja, tolong om ambil mangkoknya, gantian sama tante, sekarang Om yang nyuapin. Dan akhirnya MUNCUL kembali TRADISI BARU - ORTU MENYUAPKAN RONDE PADA KEDUA PENGANTIN ( mangkok 1, 2 orang yang suapin, 2 orang yang makan, ronde nya makin banyak )
  3. akhirnya, tradisi pun berubah, untuk suapan ronde, akan disediakan: 2 buah mangkok ronde, untuk papa dan mama menyuapkan mempelai pria dan wanita.
  4. Tradisi belum selesai, biasanya jumlah ronde adalah angka genap: 2,4,6 buah dalam 1 mangkok. Ronde tidak perlu dihabiskan, dan biasanya hanya dimakan seperlunya ( sesuai suapan, 1x suapan ibu, 1x suapan ayah, maka total 2 buah ). Namun karena biasanya WO menyiapkan jumlah lebih, maka muncul tradisi BARU kembali ( entah siapa yang mengawali tradisi ini ). SETELAH adegan ayah dan ibu menyuapi kedua mempelai, maka adegan selanjutnya adalah MANGKOK diserahkan kepada kedua mempelai dan mereka diminta untuk saling MENYUAPI sebagai simbol suami istri yang saling melayani ( katanya sih begitu, logika nya boleh juga siiiih... )
Dan demikian akhirnya tradisi suapan ronde yang berlaku hingga saat ini.

Mungkin Anda punya ide lain? 






Tuesday, April 24, 2018

Tradisi Yang Keliru PART ONE

Berbicara tradisi tidak lepas dengan kebiasaan.

Bagaimana tradisi itu bisa tercipta?
Apa makna dari tradisi tersebut?
Siapa yang menciptakan dan memulai tradisi tersebut?
Kapan tradisi tersebut muncul?
Mengapa ada tradisi?

Tentunya, semua pertanyaan itu sulit dijawab.
Bahkan tradisi yang dijalankan saat ini, terkadang sudah tercampur dengan tradisi atau kebiasaan setempat bahkan tercampur dengan kebiasaan dalam sebuah keluarga.

Dalam tulisan kali ini, saya ingin membahas mengenai Tradisi dalam Sangjit dan Wedding yang sering kali keliru dan menjadi sebuah tradisi PEMBENARAN.

Kenapa saya sebut tradisi pembenaran?

Karena tradisi tersebut muncul dari proses 'MELIHAT' orang lain atau MENIRU, tanpa mengetahui asal usul dan latar belakang dari tradisi itu sendiri.

Apa yang saya tulis ini bukan berarti YANG PALING BENAR, karena saya ingin mengajak Anda melihat tradisi yang saya bahas ini melalui sudut pandang LOGIKA.


1. Baki Lamaran

Saya pernah membahas mengenai baki Lamaran ini di artikel yang berjudul  "LAMARAN" ( Silahkan dibaca kembali artikel tentang Lamaran dengan mengklik LINK ini )

Tidak pernah ada baki yang dibawa pada saat prosesi Lamaran.
Yang ada adalah keluarga Calon Pengantin Pria ( CPP ) membawa buah tangan / oleh - oleh untuk keluarga Calon Pengantin Wanita ( CPW ).

Apakah oleh - oleh tersebut harus dibawa dengan kantong plastik / kantong keresek, lengkap dengan tulisan nama toko penjual oleh - oleh dan alamat toko serta nomer telepon?

Rasanya kurang pantas...

Oleh sebab itu, oleh - oleh tersebut dikemas dalam bentuk parcel yang biasanya ditata dalam sebuah wadah dan disusun sedemikian rumah sehingga nampak cantik dan menarik.

Orang yang melihat hal tersebut mungkin langsung menganggap: Oh, CMP membawa baki saat lamaran....
Maka baki tersebut disebut BAKI LAMARAN!

Nah lhoooo...

Sering kali, Lamaran dan Sangjit digabung dan dilakukan di saat yang bersamaan. Hal ini juga sudah pernah saya bahas di artikel saya sebelumnya ( baca artikel: Lamaran ).

Sehingga orang pun menganggap: Baki Sangjit adalah Baki Lamaran

Semakin salah lagi kan?


2. Pasang Cincin / Pengalungan 

Ini adalah tradisi yang cukup seru dan membingungkan.

Pada umumnya Pemasangan Kalung dilakukan pada saat LAMARAN ( sekali lagi, mohon dibaca artikel yang berjudul LAMARAN, jangan salah paham dengan Sangjit atau Anda bisa mengklik LINK ini untuk kembali membaca Artikel Lamaran ).

Pengalungan bermakna pengikatan sebagai tanda keseriusan pihak CPP kepada CPW

Bagaimana dengan pemasangan cincin?

Bagi sebagian orang, pemasangan cincin atau tukar cincin hanya dilakukan di Gereja, setelah Cincin tersebut diberkati oleh masing - masing pemuka agama. 

Namun ada sebagian orang yang ingin CPP memasangkan cincin kepada CPW saja, dan biasanya cincin tersebut adalah Cincin Berlian. Dan mereka menyebutnya Engagement Ring.

Nah apa pula Engagement Ring ini?

Sepanjang pengetahuan saya ( dan mungkin saya salah ), tradisi ini adalah tradisi Barat.

Ketika seorang Pria melamar atau meminta kesediaan seorang Wanita untuk menikahinya, biasanya sang Pria akan mempersembahkan sebuah cincin berlian.

Kebiasaan di Barat sangat sederhana. Dengan diterimanya cincin tersebut, maka artinya si Wanita siap untuk dinikahkan dengan sang Pria dan seluruh anggota keluarga sang wanita pun harus menerima sang mempelai pria ( walau dalam beberapa kasus ada penolakan dari masing - masing keluarga )

Walaupun ada penolakan, tradisi pernikahan Barat tidak serumit tradisi pernikahan Timur. 

Pengantin Barat bisa menikah kapan saja, dimana saja dan diberkati oleh pihak yang dianggap LAYAK dan diberi KUASA untuk mengesahkan sebuah pernikahan. Tidak harus menyandang gelar sebagai pemuka agama.

Lain halnya dengan budaya Timur. Semuanya harus dengan perayaan.
Ada perayaan, tentunya ada keluarga.
Ada keluarga, tentunya ada sanak saudara
dan akhirnya menjadi sebuah pesta, baik dalam skala kecil maupun skala besar.

Jadi, Calon Pengantin TIDAK BOLEH mengenakan engagement ring?

Ga begitu juga sih... saya lebih memandang hal tersebut sebagai SPECIAL MOMENT.

Tapi kalo berbicara TRADISI?
Maka, silahkan Anda membaca kembali judul dari Artikel ini.


3. Gaun saat Sangjit - Engagement - Pemberkatan - Resepsi

Sebetulnya, Anda bebas memilih Gaun warna apa yang ingin Anda kenakan saat hari bahagia Anda.

Namun ada kepercayaan bahwa "seorang wanita diharapkan TIDAK boleh menggunakan gaun pengantin 2x"

Dari pernyataan tersebut, muncul beberapa persepsi yang terkadang membingungkan, misal:
- kalo gaunnya ganti model ( warna tetap putih ), boleh?
- kalo gaunnya ga putih, tapi agak Broken White, boleh? ( saya pribadi, terus terang, terkadang dibingungkan dengan nama - nama warna: White, Off White, Broken White, White Pearl, dll )
- dsb

Dalam postingan kali ini, saya tidak ingin mengambil kesimpulan mengenai apa yang harus Anda kenakan di hari bahagia Anda, tapi pada umumnya, untuk tradisi BARAT, dengan pemberkatan ala Kristiani, maka BIASANYA, mempelai wanita akan mengenakan Gaun PUTIH.

Apabila Anda menggelar resepsi di hari yang berbeda dengan hari pemberkatan Anda, maka Gaun tersebut sebaiknya TIDAK dikenakan kembali, karena akan masuk ke anggapan: "mengenakan gaun pengantin 2x".

Hal ini biasanya diakali dengan menggunakan gaun lain, dengan model yang berbeda, dan terkadang dipilih warna putih yang tidak benar - benar putih ( apapun istilah warna nya, hehehehehehehe )


4. Pemilihan Hari Baik dan Jam Baik

Tradisi memilih hari baik dan jam baik adalah bagian dari tradisi orang Tiong Hoa. Saya sudah meng-upload pilihan Hari Baik pada postingan sebelumnya.

Sebetulnya semua hari adalah baik. Segala hal dalam kehidupan tergantung dari manusia yang menjalaninya. Tidak ada pengaruh dari hari baik, jam baik, ramalan astrologi, dsb.

Namun, bukan berarti kita tidak perlu menaati tradisi yang dipercaya oleh keluarga kita. Tidak ada salahnya kalo kita mengetahui dan memahami tradisi tersebut.

Orang Tiong Hoa memanfaatkan Ba Zi ( Apa itu Ba Zi? ) untuk menentukan hari baik dan jam baik mereka. Orang Tiong Hoa percaya bahwa segala kegiatan atau moment penting dalam hidup mereka, harus dilakukan di hari dan jam yang tepat, contoh:
- kapan mulai bercocok tanam?
- kapan mulai membangun rumah?
- kapan boleh memasang ranjang?
- kapan boleh memindahkan meja sembahyang?
- kapan boleh pindah rumah?
- Dsb

Dalam alur persiapan pernikahan, biasanya orang Tiong Hoa memilih hari baik untuk:

  1. Menentukan tanggal lamaran
  2. Menentukan tanggal Sangjit
  3. Menentukan Jumlah Baki Sangjit
  4. Menentukan tanggal pindah koper
  5. Menentukan tanggal menempati rumah baru
  6. Menentukan tanggal pernikahan
  7. Menentukan JAM JEMPUTAN Pengantin Pria ke Pengantin Wanita
  8. Menentukan Jam Masuk Rumah
  9. dll
Banyak kaaaan?

Bingung pastinya!

Saya pernah berkonsultasi dengan 2 orang pakar menghitung Ba Zi dan mereka mengatakan hal yang sama. Isi perkataan mereka kurang lebih:
" perhitungan Ba Zi untuk mencari JAM BAIK, sebaiknya difokuskan untuk mencari JAM BAIK WAKTU PEMBERKATAN, jangan terfokus dengan jam jemputan, atau jam masuk kamar, dll "

Naaaah, bagaimana dengan pendapat kalian sendiri?


Kalo kalian memerlukan info tentang hari baik di tahun 2019, silahkan kunjungi postingan kami yang berjudul LUCKY DATE







( To Be Continue )




Monday, April 16, 2018

Lucky Wedding and Sangjit Date 2019

Budaya memilih tanggal baik ternyata tidak hanya dilakukan oleh Orang Tiong Hoa. Orang Jawa maupun Sunda pun ternyata memiliki kepercayaan memilih hari / tanggal baik untuk peristiwa - peristiwa penting mereka, terutama PERNIKAHAN.

Pemilihan tanggal baik ini didasarkan atas perhitungan banyak hal, yang sejujurnya, saya pun tidak paham apa yang menyebabkan sebuah tanggal bisa dikatakan baik atau buruk.

Yang pasti, fenomena tanggal cantik pun melekat dalam pemilihan tanggal baik, seperti misalnya:
1. 19.01.2019
2. 19.02.2019
3. 01.09.2019
4. 09.01.2019
,dst...

Namun, saya sempat memperhatikan fenomena pemilihan tanggal baik ini berdasarkan kalender bulan ( Lunar Calendar ) sejak 2012 yang lalu.

Orang Tiong Hoa percaya dengan perhitungan tanggal baik berdasarkan shio, jam lahir, tanggal lahir mereka. Dan perhitungan tersebut berdasar TONG SHU / Primbon orang Tiong Hoa dan telah dipercaya secara turun temurun.
Contoh isi dari Tong Shu


Cara yang lain, di pasaran pun di jual kalender Tiongkok yang disobek per hari nya. Ada beberapa jenis kalender yang mencantumkan aktivitas yang baik dilakukan pada hari tersebut, jam baik, dsb.
Kalender Harian / Kalender Sobek

Dari 2 sumber perhitungan tanggal baik ini, terkadang akan muncul beberapa tanggal favorite yang sama.


Saya sudah merekap tanggal baik sejak 2012 yang lalu, dan sampai 2018 sekarang, terbukti tanggal - tanggal tersebut memang ramai dipilih menjadi hari baik para calon mempelai.


Berikut ini, saya cantumkan tanggal baik untuk tahun 2019:
( istilah Clash, berarti Shio yang tercantum di tanggal tersebut, kurang baik apabila melakukan kegiatan di hari tersebut )

Setelah selesai membaca artikel ini, silahkan tinggalkan komentar Anda di kolom Comment di bawah, agar kami mengetahui manfaat dari artikel ini, dan mohon masukan apabila ada kekurangan. Terima Kasih!


Jan 2019
Sabtu, 5 Jan - Clash: Monyet - cocok untuk Wedding
Minggu, 6 Jan - Clash: Ayam - cocok untuk Wedding
Minggu, 13 Jan - Clash: Naga - cocok untuk Wedding, Sangjit
Sabtu, 19 Jan - Clash: Anjing - cocok untuk Wedding
Minggu, 27 Jan - Clash: Kuda - cocok untuk Sangjit

Feb 2019
Sabtu, 2 Feb - Clash: Tikus - cocok untuk Sangjit, Wedding
( LONG WEEKEND DARI 2 FEB - SELASA, IMLEK 5 FEB )
Minggu, 10 Feb - Clash: Monyet - cocok untuk Sangjit
Minggu, 17 Feb - Clash: Kelinci - cocok untuk Wedding
Sabtu, 23 Feb - Clash: Ayam - cocok untuk Sangjit, Wedding
Minggu, 24 Feb - Clash: Anjing - cocok untuk Sangjit

Mar 2019
Minggu, 3 Maret - Clash: Ular - cocok untuk Sangjit
( LONG WEEKEND DARI KAMIS, NYEPI 7 MARET - MINGGU, 10 MARET )
Minggu, 10 Maret - Clash: Tikus - cocok untuk Wedding

Sabtu, 16 Maret - Clash: Kuda - cocok untuk Wedding
Sabtu, 23 Maret - Clash: Kerbau - cocok untuk Sangjit, Wedding
Sabtu, 30 Maret - Clash: Monyet - cocok untuk Sangjit
Minggu, 31 Maret - Clash: Ayam - cocok untuk Sangjit

Apr 2019
Sabtu, 6 April - Clash: Kelinci - cocok untuk Sangjit
( TRI HARI SUCI, 19 APRIL 2019 SAMPAI 21 APRIL 2019 )
Minggu, 21 April - Clash: Kuda - cocok untuk Sangjit

Mei 2019
Minggu, 5 Mei - Clash: Monyet - cocok untuk Wedding
Sabtu, 18 Mei - Clash: Ayam - cocok untuk Wedding, Sangjit
Minggu, 25 Mei - Clash: Naga - cocok untuk Wedding, Sangjit

Jun 2019
( ADA LIBUR YANG SANGAT PANJANG DARI TANGGAL KAMIS, KENAIKAN ISA AL MASIH, 30 MEI SAMPAI IDUL FITRI TGL 5 JUN 2019 )
Minggu, 2 Jun - Clash: Tikus - Cocok untuk Wedding, Sangjit
Minggu, 9 Jun - Clash: Kambing - Cocok untuk Wedding
Sabtu, 15 Jun - Clash: Kerbau - Cocok untuk Wedding, Sangjit
Minggu, 16 Jun - Clash: Macan - Cocok untuk Wedding
Sabtu, 22 Jun - Clash: Monyet - Cocok untuk Sangjit
Sabtu, 29 Jun - Clash: Kelinci - Cocok untuk Wedding
Minggu, 30 Jun - Clash: Naga - Cocok untuk Wedding, Sangjit

Jul 2019
Sabtu, 6 Jul - Clash: Anjing - Cocok untuk Wedding
Minggu, 7 Jul - Clash: Babi - Cocok untuk Sangjit, Wedding
Sabtu, 13 Jul - Clash: Ular - Cocok untuk Sangjit
Minggu, 28 Jul - Clash: Monyet - Cocok untuk Wedding, Sangjit

Aug 2019
Sabtu, 3 Aug - Clash: Macan - Cocok untuk Wedding
Minggu, 4 Aug - Clash: Kelinci - Cocok untuk Wedding
Sabtu, 10 Aug - Clash: Ayam - Cocok untuk Sangjit
Minggu, 11 Aug - Clash: Anjing - Cocok untuk Wedding
( SENIN, 12 AGUSTUS, LIBUR IDUL ADHA )
!!! 15 AGUSTUS BERTEPATAN DENGAN BULAN 7 TANGGAL 15 KALENDER BULAN 
( GHOST FESTIVAL ) !!!
Sabtu, 17 Aug - Clash: Naga - Cocok untuk Wedding
Minggu, 18 Aug - Clash: Ular - Cocok untuk Sangjit
Sabtu, 24 Aug - Clash: Babi - Cocok untuk Sangjit, Wedding
Minggu, 25 Aug - Clash: Tikus - Cocok untuk Sangjit, Wedding
Sabtu, 31 Aug - Clash: Kuda - Cocok untuk Wedding

Sep 2019
Sabtu, 7 Sep - Clash: Kerbau - Cocok untuk Wedding
( 13 SEP - MID AUTUMN FESTIVAL )
Minggu, 22 Sep - Clash: Naga - Cocok untuk Sangjit
Sabtu, 28 Sep - Clash: Anjing - Cocok untuk Sangjit, Wedding

Oct 2019
Sabtu, 12 Oct - Clash: Tikus - Cocok untuk Wedding, Sangjit
Sabtu, 26 Oct - Clash: Macan - Cocok untuk Sangjit, Wedding
Minggu, 27 Oct - Clash: Kelinci - Cocok untuk Wedding

Nov 2019
Sabtu, 2 Nov - Clash: Ayam - Cocok untuk Wedding, Sangjit
Minggu, 17 Nov - Clash: Tikus - Cocok untuk Wedding, Sangjit
Sabtu, 23 Nov - Clash: Kuda - Cocok untuk Sangjit
Sabtu, 30 Nov - Clash: Kerbau - Cocok untuk Sangjit

Dec 2019
Sabtu, 7 Dec - Clash: Monyet - Cocok untuk Sangjit
Minggu, 15 Dec - Clash: Naga - Cocok untuk Sangjit
Sabtu, 21 Dec - Clash: Anjing - Cocok untuk Sangjit
Minggu, 22 Dec - Clash: Babi - Cocok untuk Wedding, Sangjit



Demikian tanggal - tanggal baik yang dipercayai oleh sebagian orang Tiong Hoa untuk melakukan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan.

Mudah - mudahan tulisan ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.


Visit our Instagram:
MC Indonesia - Mandarin - English
Forentrie Wedding Planner
SongLi Sangjit Tray Rental

Tuesday, March 20, 2018

Posting About Wedding

Banyak permintaan dari teman - teman yang menyimak blog ini kepada saya.

Mereka meminta saya untuk membahas mengenai Chinese Wedding Tradition.


Karena itu, mulai besok, blog SongLi akan mulai membahas mengenai Chinese Wedding Tradition, dan apa yang saya bahas adalah Tradisi yang sudah saya pelajari selama hampir lebih dari 25 tahun selama bergelut di dunia Wedding dan 16 tahun menjalankan Forentrie Organizer.

Mudah - mudahan, postingan yang saya lakukan akan bermanfaat.

Wednesday, February 21, 2018

Barang - barang yang Sering Terabaikan dalam Baki Sangjit ( UPDATE )

Ada beberapa barang yang seringkali terabaikan dalam baki sangjit.

Barang - barang ini sebetulnya memiliki peranan penting dalam tradisi pernikahan orang Tiong Hoa, hanya saja dengan alasan kepraktisan dan kemudahan, maka barang - barang ini sering terabaikan.

Silahkan tinggalkan komen di kolom Comment di bawah! Mohon masukan, kritik dan saran atas blog kami ini.... Terima kasih!


1. Handuk dan peralatan mandi 
Handuk biasanya disatukan dalam baki sangjit yang berisi pakaian dan alat kecantikan. Handuk biasanya bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk seperti gambar dibawah.
2. Biji - bijian dan rempah - rempah
Ada beraneka ragam biji - bijian dan gula batu yang dimasukan ke dalam keranjang sangjit. Dan setiap biji - bijian yang dimasukkan mengandung makna tersendiri. 
Biji - bijian ini pun terkadang dipergunakan untuk memasak nasi (sejenis nasi tim) yang akan disuapkan oleh Ibu Calom Mempelai Wanita kepada Calon Mempelai Wanita, sesaat sebelum Sang Mempelai meninggalkan rumah nya. Selain itu, biji - bijian ini pun sering kali dipergunakan untuk campuran teh yang dipergunakan untuk tea pay pada saat hari pernikahan.







3. Lampu Minyak
Di masa modern seperti sekarang ini, memang penggunaan lampu minyak sudah tidak lazim dipergunakan. Hanya saja masih ada beberapa keluarga yang menjadikan Penyalaan Lampu Minyak ini sebagai tradisi dalam pernikahan.

Awalnya, penyalaan lampu minyak ini dimaksudkan sebagai pertanda. Zaman dahulu,ketika Mempelai memasuki kamar pengantin, maka kedua mempelai akan dikunci di dalam kamar selama 3 hari 2 malam. Periode ini adalah periode Malam Pengantin, dimana kedua mempelai akan berhubungan suami istri untuk pertama kali nya.

Lampu minyak harus TERUS menyala selama 3 hari 2 malam.

Memasuki hari ketiga, maka keluarga akan menunggu, apabila lampu minyak sudah padam, maka hal tersebut merupakan pertanda bahwa kedua mempelai sudah siap untuk keluar dari kamar pengantin.

4. Sprei
Sprei pun menjadi barang penting yang seharusnya dimasukkan ke dalam kotak sangjit. Sprei yang dimasukkan, kelak akan dijadikan sprei yang akan digunakan pada prosesi Pemasangan Sprei pada ranjang pengantin.




5. Tempolong - Nampan - Baskom Alumunium
Banyak orang di zaman now yang MUNGKIN tidak tau apa yang dimaksud TEMPOLONG!
Bukan sejenis kacang - kacangan ( itu kacang polong ), bukan juga berarti TAMPAR dalam bahasa Sunda ( itu TAMPILING ). Tempolong adalah pispot atau tempat buang air kecil.

Biasanya Tempolong ini dijual dalam satu set dengan nampan, baskom alumunium, dan peralatan makan ( piring, mangkok, gelas). Bahan yang dipergunakan biasanya alumunium dengan corak yang khas! ( corak bunga mawar merah dengan simbol shuang xi )

Peralatan ini dimasukkan dalam bagian kotak sangjit karena peralatan inilah yang kelak akan disimpan di kamar pengantin untuk dipergunakan selama 'Penguncian' 3 hari 2 malam yang disebutkan sebelumnya ( mengingat jaman dulu TIDAK mengenal WC di dalam kamar )

Karena perkembangan jaman, biasanya WC sudah tersedia di dalam kamar, maka penggunaan tempolong ini pun tentunya semakin tidak berguna.

6. 1 set peralatan makan
1 set peralatan makan pun disiapkan dalam baki sangjit karena peralatan makan ini dianggap sebagai MODAL AWAL dalam membangun rumah tangga.


Orang Tiong Hoa percaya bahwa Proses Makan adalah sebuah proses yang sakral, karena orang Tiong Hoa menganggap bahwa sebuah keluarga sangat beruntung apabila bisa menikmati sajian makan setiap hari nya ( mengingat sulitnya kondisi perekonomian orang Tiong Hoa di masa lalu, dimana mereka cukup makan ala kadarnya, bahkan mereka seringkali makan tanpa nasi, karena BERAS adalah barang yang cukup langka, karena setiap stok beras yang ada, biasanya dijadikan upeti untuk kerajaan )

7. 1 set peralatan minum teh
Di Zaman Now, peralatan tea pay biasanya sudah dipersiapkan oleh Wedding Organizer yang Anda sewa. Tapi di masa lalu, Set peralatan minum teh juga merupakan sebuah barang penting yang wajib dimiliki setiap keluarga baru. Tradisi minum teh adalah tradisi asli orang Tiong Hoa, dan penyuguhan teh kepada orang lain dianggap sebagai sebuah penghormatan yang tinggi.

Oleh sebab itu, peralatan minum teh biasa dimasukkan dalam baki sangjit, dan kemudian peralatan tersebut akan dipergunakan PERTAMA kali, pada saat tea pay di hari pernikahan.

8. 1 set peralatan jahit
Orang Tiong Hoa percaya, bahwa untuk bisa menjadi istri yang baik, maka seorang wanita dituntut untuk biasa:
- Memasak
- mengurus rumah
- mengurus anak dan suami
- merawat diri dan bersolek
- menjahit

Maka peralatan jahit pun dianggap penting oleh orang Tiong Hoa untuk dimasukkan ke dalam Baki sangjit. Bahkan ada beberapa kepercayaan yang mengatakan bahwa peralatan jahit ini dimasukkan sebagia simbol untuk tetap menjaga ( menjahit ) tali silaturahmi dengan suami dan seluruh keluarga.

9. 1 set peralatan rias ( sisir dan cermin )
Dalam rangkaian upacara Chinese Traditional, seluruh kegiatan diawali dengan merias pengantin. Riasan pengantin pada saat itu tentunya BELUM mengenal yang disebut SALON atau Make Up Artist.

Maka yang merias pengantin di pagi hari adalah Mama dari pengantin itu sendiri.

Sang Mama akan menyisir rambut mempelai wanita ( zaman dulu, biasanya rambut wanita tionghoa panjang - panjang ) sambil memberikan nasehat nya.

Ini adalah momen Ibu dan Anak yang paling penting dalam seluruh kegiatan acara pernikahan.

Namun ( kembali ) karena perkembangan jaman, saat ini, urusan tata rias menjadi tanggung jawab juru rias atau Make Up Artist, maka tradisi inipun sudah mulai dilupakan, dan penggunaan peralatan rias di dalam kotak sangjit pun tentunya sudah dianggap tidak penting lagi.


10. Rumput Panjang Umur
Saya kesulitan untuk menemukan literasi tentang penggunaan rumput panjang umur ini. Saya pun kesulitan untuk menemukan NAMA RESMI dari tanaman yang disebut rumput panjang umur ini.

Saya mengetahui informasi tentang rumput panjang umur ini setelah saya menangani sekian banyak acara sangjit dan banyak dari client saya tersebut menyebutkan tentang rumput panjang umur ini.

Rumput Panjang umur bentuknya seperti sayur Ku Cai ( sayur hijau panjang yang biasanya ada di mie goreng restauran chinese food ). Gambar yang saya sertakan, mudah - mudahan cukup menjawab rasa penasaran Anda tentang Rumpu Panjang Umur.
Banyak keluarga yang percaya bahwa apabila kita memiliki tanaman ini di dalam rumah, maka penghuni rumah tersebut akan dikaruniai umur yang panjang. ( yaaah, namanya juga tradisi, ga salah juga kalo kita ikuti... toh tanaman nya juga cantik dan enak dipandang )




11. Babi Susu
Penggunaan Babi sebagai bagian dari baki sangjit pun mulai ditinggal, selain karena harga nya yang cukup mahal, babi susu sendiri memang sulit didapat dan harus dipesan beberapa hari sebelumnya.

Seperti halnya orang Indonesia, apabila ada perayaan yang special, maka akan dilakukan pemotongan sapi atau kambing.

Demikian pula orang Tiong Hoa, pemotongan Babi dianggap sebagai salah satu bentuk syukur atas perayaan yang sedang mereka selenggarakan. Selain itu, penyajian babi utuh, merupakan sebuah simbol persembahan yang spesial untuk dewa - dewa.


Demikian beberapa benda yang seharusnya dimasukkan ke dalam kotak sangjit. Namun seiring berjalannya waktu, maka benda - benda ini pun mulai diabaikan. 

12. Kain Merah

Dalam budaya orang Tiong Hoa, ada 2 moment ketika mereka menggantungkan kain merah di depan pintu:
1. pada saat pernikahan: mereka akan menggantungkan kain merah di depan pintu rumah
2. pada saat peresmian tempat usaha: mereka akan menggantungkan kain merah di depan toko / tempat usaha mereka

Kain merah bagi orang Tiong Hoa memeiliki makna yang luar biasa. Merah merupakan simbol kebahagiaan, kemakmuran dan kesejahteraan. Selain itu, warna merah juga dipercayai bisa menjauhkan pemilik tempat/rumah dari malapetaka.

Biasanya, kain merah untuk pernikahan dimasukkan ke dalam baki sangjit, sebagai salah satu bagian dari barang - barang yang dibawa dalam prosesi sangjit. 

Ada beberapa keluarga yang bahkan mewariskan kain merah ini secara turun temurun kepada anak dan cucu mereka ketika mereka menikah.

Dan tentunya, kain merah ini pun sudah mulai terabaikan, karena di zaman sekarang, kain merah seperti ini, sudah disiapkan oleh tim Dekorasi atau Wedding Organizer.







Mungkin ada masukan atau tambahan yang ingin Anda tambahkan?



Visit our Instagram:
MC Indonesia - Mandarin - English
Forentrie Wedding Planner
SongLi Sangjit Tray Rental



Friday, February 9, 2018

Lamaran - Sangjit - Tunangan, Apa Bedanya?

Mungkin Anda sering mendengar ketiga istilah tersebut:
LAMARAN - SANGJIT - TUNANGAN

Namun sebenarnya, apa sih perbedaan nya?

Setelah Anda selesai membaca artikel ini, silahkan tinggalkan review mengenai artikel ini di kolom comment. Anda juga dapat menyampaikan pertanyaan atau masukan, apabila ada hal - hal yang kurang jelas dalam artikel ini!

SELAMAT MEMBACA!

LAMARAN dan SANGJIT

Proses Lamaran adalah proses awal dari seluruh rangkaian menuju hari Pernikahan ini.

Di Zaman NOW, Lamaran ini biasanya diawali dengan perkataan WILL YOU MARRY ME, dari Calon Mempelai Pria (CMP) kepada Calon Mempelai Wanita (CMW). Momen ini pun biasanya dikemas dalam suasana yang romantis, dan sedikit kejutan disana - sini.

Namun untuk resminya, Lamaran biasanya dilakukan ketika ada kesepakatan untuk menikahkan CMP dan CMW dan kemudian dilanjutkan dengan acara Sangjit.

Untuk lebih jelasnya mengenai Lamaran dan Sangjit, Anda bisa membacanya di artikel kami sebelumnya.

Apa itu Lamaran dan Sangjit? ( silahkan klik link di samping )

Lalu, apa itu tunangan?

Tunangan biasanya sebuah acara untuk menegaskan hubungan yang selama ini sudah terjalin dan ada simbolisasi pengikatan berupa pemasangan Cincin Tunangan ( Engagement Ring ) di jari manis KIRI CMW ( Jari Manis Kanan untuk pemasangan Wedding Ring )

Lalu, apa fungsinya dilakukan acara Tunangan?

Ada beberapa alasan yang mendasari, kenapa dilakukan acara Tunangan:

  1. Salah satu dari Calon Mempelai berada di Luar Kota atau di Luar Negeri, sehingga untuk meyakinkan bahwa ada keseriusan untuk melangsungkan pernikahan, maka dilakukan terlebih dahulu acara TUNANGAN
  2. Alasan yang kedua adalah alasan yang paling sering terjadi di kalangan orang Tiong Hoa. Dilakukan nya acara TUNANGAN adalah karena PERNIKAHAN Calon Pengantin akan dilakukan di tempat yang jauh ( di Bali, misalnya ) dan mungkin tidak dapat mengundang atau mengajak seluruh relasi atau kerabat, sehingga dibuat terlebih dahulu acara Pernikahan Pendahuluan. Namun karena TIDAK BOLEH menikah 2x, maka dibuat lah acara TUNANGAN.
  3. Alasan nomer 3 juga sering dilakukan oleh orang Tiong Hoa, yaitu ketika CMW mendapatkan pasangan (CMP) yang merupakan orang berbeda kota, sehingga CMP selaku Tuan Rumah akan menggelar resepsi di kota asal CMP, bukan di kota asal CMW. Pada kasus ini, biasanya CMW yang akan menggelar acara resepsi di kota asal CMW, dan CMW yang bertindak selaku Tuan Rumah.
Dalam poin nomer 2 atau 3, biasanya acara TUNANGAN digelar seperti hal nya acara Pernikahan, tetap menggunakan gaun hanya saja, CMW TIDAK menggunakan Gaun berwarna PUTIH, layaknya pernikahan.

Apa saja acara yang harus digelar di Resepsi Pertunangan?


Bagi kami, selaku Forentrie Wedding Planner, acara Tunangan dengan alasan seperti no 2 dan 3 seharusnya digelar seperti halnya Pernikahan, dan TIDAK ada perbedaan dengan pernikahan.

Yang membedakan adalah:
1. Kedua Calon Pengantin masih diapit oleh orang tua masing - masing
2. CMW tidak menggunakan gaun putih
3. Wedding Kiss hanya cium kening atau pipi
4. Pemotongan kue tidak dipotong semua nya

Demikian informasi singkat mengenai TUNANGAN.

Apabila ada informasi tambahan, silahkan ditambahkan di comment.

Mudah - mudahan bermanfaat...



Salam,



Wednesday, February 7, 2018

Siapa yang harus menyediakan Angpao untuk Pembawa Baki?

Banyak pendapat yang berbeda mengenai: siapa yang harus menyediakan angpao untuk pembawa baki!
Jujur saja, kami tidak menemukan literasi yang menyebutkan tentang pemberian angpao kepada pembawa baki.

Berdasarkan pengalaman kami, ada 3 kebiasaan yang pernah kami alami:
  1. seluruh pembawa baki diberikan angpao oleh keluarga mempelai wanita (KMW), bahkan KMW pun memberikan angpao kepada SELURUH sanak saudara, baik dari pihak laki-laki maupun pihak perempuan, khususnya untuk mereka YANG BELUM MENIKAH
  2. di zaman now, ketika komunikasi sudah semakin mudah, terkadang Keluarga Mempelai Pria (KMP) dan KMW sudah berunding sebelumnya, dan menyepakati bahwa angpao pembawa baki, diberikan oleh masing - masing keluarga. Pembawa Baki dari keluarga Pria diberikan angpao oleh KMP, pembawa baki dari keluarga wanita diberikan angpao oleh KMW
  3. Ada juga tradisi yang cukup unik. KMP telah menyiapkan angpao di setiap baki. Masing - masing baki berisi 2 angpao ( jadi kalo ada 12 baki, maka akan ada 2 angpao di setiap baki nya ). Pada saat pembagian isi baki oleh KMW, angpao tersebut diambil 1 buah dari setiap bakinya ( maka akan ada 12 angpao yang diambil KMW, ada 12 angpao yang ditinggalkan di dalam baki ). Angpao tersebut akan didistribusikan kepada para pembawa baki

Mungkin dari teman - teman ada yang mau menambahkan?

Monday, February 5, 2018

Setelah Sangjit, WHAT NEXT?


Banyak pertanyaan yang muncul:
Barang - barang sangjit itu sebetulnya untuk apa sih?

Dalam tulisan kali ini, kami ingin mengulas tentang tradisi setelah sangjit, sekaligus kami pun akan membahas beberapa barang yang sering kali terlupakan atau memang sengaja tidak dibawa pada saat sangjit karena dianggap repot atau mungkin alasan lainnya.

Setelah sangjit, biasanya barang - barang yang bersifat makanan, akan dibagikan kepada seluruh keluarga ( per kepala keluarga ).

Namun ada beberapa barang yang akan dimanfaatkan untuk tradisi berikutnya, yaitu:
Tradisi Pindah Koper dan Pasang Sprei

Yups, Tradisi Pindah Koper dan Pasang Sprei!

2 tradisi ini bisa dilakukan hampir bersamaan. Mari kita ulas langkah demi langkahnya:

CALON MEMPELAI WANITA (CMW) PINDAH KOPER

  1. CMW memindahkan barang - barangnya ke rumah baru / kamar pengantin
  2. Barang - barang diharapkan dibawa dengan koper merah atau koper dengan tulisan Shuang Xi (喜喜)
  3. Di sudut - sudut didalam koper,dimasukkan angpao sebagai perlambang rejeki yang dititipkan orang tua kepada anak perempuannya
  4. Barang yang dibawa didalam koper adalah: Baju - baju dari kotak sangjit, peralatan make up dari kotak sangjit, perhiasan dari kotak sangjit, kain/sprei dari kotak sangjit (ini adalah salah satu barang yang sering terlupakan). Baju dari kotak sangjit dimasukkan, bagaimana dengan baju - baju lama? Penjelasannya ada di tradisi PASANG SPREI poin.2
  5. Barang - barang yang dibawa, dimasukkan ke dalam lemari pakaian yang kelak akan digunakan sehari - hari. Termasuk barang - barang Calon Mempelai Pria (CMP) dari kotak sangjit.
  6. Peralatan make up ditata di meja rias

PASANG SPREI
  1. Selanjutnya orang tua Calon Mempelai Pria (CMP) akan mengundang orang yang dituakan di keluarga. Diharapkan orang yang dituakan (OYD) tersebut masih berpasangan (Maaf, bukan Janda atau Duda atau cerai) dan sudah memiliki cucu. Cucu dari orang tersebut pun diajak untuk mengikuti ceremony ini
  2. Ortu CMP akan mengajak OYD tsb untuk masuk ke dalam kamar pengantin dan showing (atau memperlihatkan isi kamar pengantin), termasuk membuka seluruh lemari pakaian (ini wajib dilakukan karena dipercaya, OYD akan membagi rejeki dan kebahagiaan nya untuk disimpan dalam lemari tsb). Nah, kenapa baju yang dimasukkan harus baju baru yang berasal dari kotak sangjit? Kalau baju lama, maaf, mungkin sudah kusam,dll, kan malu kalau sampai terlihat oleh OYD, apalagi kalo yang dibuka adalah lemari pakaian dalam, ahey.... *LOL*
  3. Setelah SHOWING, maka selanjutnya adalah pemasangan sprei (kembali kami mengingatkan, biasanya sprei merupakan salah satu barang yang dimasukkan ke dalam kotak sangjit, NAMUN sekali lagi, sprei sering kali diabaikan untuk dimasukkan ke dalam kotak sangjit. Hal ini kami kembalikan ke kepercayaan masing - masing keluarga). OYD diharapkan memasangkan sprei, sarung bantal, sarung guling dan menata ranjang pengantin. Sambil dipasangkan sprei, OYD diharapkan sambil memberikan doa - doa dan harapan untuk CMP dan CMW, seperti: SEMOGA CEPAT DIKARUNIAI MOMONGAN, SEMOGA BAHAGIA SELALU, dll
  4. Setelah pemasangan sprei, ada hal unik yang harus dilakukan. OYD diharapkan membawa cucu mereka dalam tradisi ini. Setelah sprei selesai terpasang, cucu OYD diminta untuk naik ke atas ranjang pengantin dan LONCAT - LONCAT ataupun BERGULING - GULING di atas ranjang! ( aneh bukan? ). Selain itu ada 1 kepercayaan yang sangat unik (penulis percaya akan tradisi ini karena memang 100% terbukti). 
  5. Anak yang meloncati ranjang diharapkan lebih dari 1 orang, katakan lah 2 orang.  APABILA anak yang meloncati nya adalah anak perempuan yang berusia lebih besar dan anak laki-laki yang berusia lebih kecil, maka dipercaya,kelak, CMW dan CMP pun akan dikaruniai anak perempuan terlebih dahulu, baru kemudian anak ke-2 mereka adalah anak laki - laki ( ini tradisi,boleh percaya, boleh tidak, unik bukan?)
  6. Setelah ranjang diloncati oleh anak-anak tersebut, tentunya ranjang akan kembali berantakan. Ingat, ranjang tersebut JANGAN dibereskan. Nah lho! Jadi kapan ranjang harus dibereskan? Ranjang baru kan dibereskan di hari pernikahan nanti, tepatnya di PAGI HARI sebelum prosesi dimulai.

Bagaimana? Unik bukan?

Kami menulis tradisi ini berdasarkan research dari berbagai sumber dan dari pengalaman selama kami menangani klien kami. Mohon koreksi apabila ada kesalahan dan kekurangan.


Jangan lupa subscribe blogspot kami untuk mengetahui info menarik lainnya!


Sunday, February 4, 2018

Siapa yang harus menyediakan baki sangjit?

Tradisi Sangjit saat ini kembali marak dilakukan oleh para Calon Mempelai.

Namun tradisi ini seringkali dilupakan dan diabaikan bahkan dianggap sepele oleh keluarga.

Saya ingin mengajak Anda mundur sejenak ke zaman dahulu di Tiongkok. Zaman dimana segala nya masih sangat sederhana dan tradisional.

Di masa itu, seorang wanita diharapkan dapat menikah dengan seorang pria dengan strata/derajat yang lebih tinggi (lebih mapan/lebih kaya).

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dari keluarga wanita.

Pada saat menjelang hari pernikahan, keluarga Calon Mempelai Pria (CMP) akan mengirimkan utusan/perwakilan keluarga untuk melakukan kunjungan ke rumah Calon Mempelai Waniya (CMW). Perwakilan CMP akan membawa sejumlah bingkisan di antaranya Hasil Bumi, Hewan Ternak, Bahan Pangan, Sandang, sejumlah Harta, dll. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan membawa mas kawin sambil menunjukkan tingkat kemapanan dari keluarga CMP.

Ketika utusan keluarga CMP diterima di rumah CMW, maka seluruh bingkisan akan ditempatkan di ruang tengah dan diposisikan agar dapat dilihat/dinilai oleh seluruh anggota keluarga CMW.
(proses penilaian ini menjadi poin penting dalam upacara sangjit - namun hal ini tidak dipahami oleh banyak orang di masa sekarang ).

Apabila proses penilaian sudah selesai, dan perjamuan yang dilakukan untuk menyambut utusan CMP juga telah usai, maka keluarga CMP akan pamit (acara sangjit zaman now pun akan usai seiring dengan pamitnya keluarga CMP dari acara tersebut).

Pada saat ini, ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi:
  1. Seluruh bingkisan dikembalikan utuh, yang berarti: PERMINTAAN PERNIKAHAN DITOLAK karena dianggap kurang mapan atau bingkisan yang dibawa dianggap tidak cukup
  2. Seluruh bingkisan diterima, yang berarti: keluarga CMW dianggap (maaf) 'menjual' anak perempuan nya kepada keluarga CMP dan keluarga wanita menyerahkan sepenuhnya, anak perempuan mereka kepada keluarga pria, sehingga kepengurusan dan tanggung jawab anak perempuan menjadi HAK keluarga pria
  3. Isi Bingkisan dikembalikan sebagian, yang berarti: PERMINTAAN PERNIKAHAN DITERIMA namun HAK pengurusan anak perempuan menjadi tanggung jawab keluarga Pria NAMUN pihak keluarga wanita pun tetap BERHAK terhadap anak perempuan mereka
  4. kejadian ke-4 adalah tambahan dari poin ke-3. Setelah baki diterima, ternyata tingkat kemapanan dari keluarga Pria tidak jauh berbeda dengan keluarga wanita, sehingga pada saat keluarga mempelai pria akan meninggalkan tempat, SELURUH BAKI yang dibawa CMP akan diterima, NAMUN keluarga CMW akan menitipkan kembali SEJUMLAH BINGKISAN lain untuk dibawa pulang oleh utusan keluarga CMP 
Poin nomer 4 ini adalah poin yang cukup menarik, karena di Zaman Now, banyak tradisi keluarga yang menjalankan cara ini.

Sebagai Contoh, cara yang dimaksud adalah:
1. Keluarga CMP akan meminang CMW dengan 12 baki bingkisan 
2. Keluarga CMW pun mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan keluarga CMP dan menyiapkan PULA 12 baki bingkisan
3. Setelah acara baki selesai, maka yang terjadi bukan PEMBAGIAN BAKI tapi ke PENUKARAN BAKI.

SongLi Sangjit Tray Rental


Apakah hal ini umum dilakukan?

Kami tidak mengatakan hal ini umum atau tidak umum... 

Semuanya adalah bagian tradisi yang telah diyakini oleh keluarga Anda sendiri dan mungkin telah diwariskan secara turun temurun. Tidak ada yang salah maupun benar. Apalagi di zaman modern seperti sekarang, komunikasi seharusnya tidak menjadi hambatan dan dapat dilakukan kapan saja. 

Kami hanya berusaha menjabarkan apa yang sebenarnya dan seharusnya dilakukan dalam upacara sangjit.
Kembali, semua ini kami jabarkan berdasarkan apa yang kami baca, apa yang kami pelajari dari pengalaman kami, dan logika serta fakta yang kami harapkan dapat mudah dipahami.



Sekali lagi, terima kasih sudah mau membaca tulisan ini...

Nantikan tulisan kami selanjutnya, JANGAN LUPA SUBSCRIBE!





Lucky Date 2022

Pandemi COVID 19 yang terjadi di tahun 2020, masih berdampak hingga tulisan ini di upload. Semua orang tentunya selalu berharap tahun 2021 a...