Tuesday, April 24, 2018

Tradisi Yang Keliru PART ONE

Berbicara tradisi tidak lepas dengan kebiasaan.

Bagaimana tradisi itu bisa tercipta?
Apa makna dari tradisi tersebut?
Siapa yang menciptakan dan memulai tradisi tersebut?
Kapan tradisi tersebut muncul?
Mengapa ada tradisi?

Tentunya, semua pertanyaan itu sulit dijawab.
Bahkan tradisi yang dijalankan saat ini, terkadang sudah tercampur dengan tradisi atau kebiasaan setempat bahkan tercampur dengan kebiasaan dalam sebuah keluarga.

Dalam tulisan kali ini, saya ingin membahas mengenai Tradisi dalam Sangjit dan Wedding yang sering kali keliru dan menjadi sebuah tradisi PEMBENARAN.

Kenapa saya sebut tradisi pembenaran?

Karena tradisi tersebut muncul dari proses 'MELIHAT' orang lain atau MENIRU, tanpa mengetahui asal usul dan latar belakang dari tradisi itu sendiri.

Apa yang saya tulis ini bukan berarti YANG PALING BENAR, karena saya ingin mengajak Anda melihat tradisi yang saya bahas ini melalui sudut pandang LOGIKA.


1. Baki Lamaran

Saya pernah membahas mengenai baki Lamaran ini di artikel yang berjudul  "LAMARAN" ( Silahkan dibaca kembali artikel tentang Lamaran dengan mengklik LINK ini )

Tidak pernah ada baki yang dibawa pada saat prosesi Lamaran.
Yang ada adalah keluarga Calon Pengantin Pria ( CPP ) membawa buah tangan / oleh - oleh untuk keluarga Calon Pengantin Wanita ( CPW ).

Apakah oleh - oleh tersebut harus dibawa dengan kantong plastik / kantong keresek, lengkap dengan tulisan nama toko penjual oleh - oleh dan alamat toko serta nomer telepon?

Rasanya kurang pantas...

Oleh sebab itu, oleh - oleh tersebut dikemas dalam bentuk parcel yang biasanya ditata dalam sebuah wadah dan disusun sedemikian rumah sehingga nampak cantik dan menarik.

Orang yang melihat hal tersebut mungkin langsung menganggap: Oh, CMP membawa baki saat lamaran....
Maka baki tersebut disebut BAKI LAMARAN!

Nah lhoooo...

Sering kali, Lamaran dan Sangjit digabung dan dilakukan di saat yang bersamaan. Hal ini juga sudah pernah saya bahas di artikel saya sebelumnya ( baca artikel: Lamaran ).

Sehingga orang pun menganggap: Baki Sangjit adalah Baki Lamaran

Semakin salah lagi kan?


2. Pasang Cincin / Pengalungan 

Ini adalah tradisi yang cukup seru dan membingungkan.

Pada umumnya Pemasangan Kalung dilakukan pada saat LAMARAN ( sekali lagi, mohon dibaca artikel yang berjudul LAMARAN, jangan salah paham dengan Sangjit atau Anda bisa mengklik LINK ini untuk kembali membaca Artikel Lamaran ).

Pengalungan bermakna pengikatan sebagai tanda keseriusan pihak CPP kepada CPW

Bagaimana dengan pemasangan cincin?

Bagi sebagian orang, pemasangan cincin atau tukar cincin hanya dilakukan di Gereja, setelah Cincin tersebut diberkati oleh masing - masing pemuka agama. 

Namun ada sebagian orang yang ingin CPP memasangkan cincin kepada CPW saja, dan biasanya cincin tersebut adalah Cincin Berlian. Dan mereka menyebutnya Engagement Ring.

Nah apa pula Engagement Ring ini?

Sepanjang pengetahuan saya ( dan mungkin saya salah ), tradisi ini adalah tradisi Barat.

Ketika seorang Pria melamar atau meminta kesediaan seorang Wanita untuk menikahinya, biasanya sang Pria akan mempersembahkan sebuah cincin berlian.

Kebiasaan di Barat sangat sederhana. Dengan diterimanya cincin tersebut, maka artinya si Wanita siap untuk dinikahkan dengan sang Pria dan seluruh anggota keluarga sang wanita pun harus menerima sang mempelai pria ( walau dalam beberapa kasus ada penolakan dari masing - masing keluarga )

Walaupun ada penolakan, tradisi pernikahan Barat tidak serumit tradisi pernikahan Timur. 

Pengantin Barat bisa menikah kapan saja, dimana saja dan diberkati oleh pihak yang dianggap LAYAK dan diberi KUASA untuk mengesahkan sebuah pernikahan. Tidak harus menyandang gelar sebagai pemuka agama.

Lain halnya dengan budaya Timur. Semuanya harus dengan perayaan.
Ada perayaan, tentunya ada keluarga.
Ada keluarga, tentunya ada sanak saudara
dan akhirnya menjadi sebuah pesta, baik dalam skala kecil maupun skala besar.

Jadi, Calon Pengantin TIDAK BOLEH mengenakan engagement ring?

Ga begitu juga sih... saya lebih memandang hal tersebut sebagai SPECIAL MOMENT.

Tapi kalo berbicara TRADISI?
Maka, silahkan Anda membaca kembali judul dari Artikel ini.


3. Gaun saat Sangjit - Engagement - Pemberkatan - Resepsi

Sebetulnya, Anda bebas memilih Gaun warna apa yang ingin Anda kenakan saat hari bahagia Anda.

Namun ada kepercayaan bahwa "seorang wanita diharapkan TIDAK boleh menggunakan gaun pengantin 2x"

Dari pernyataan tersebut, muncul beberapa persepsi yang terkadang membingungkan, misal:
- kalo gaunnya ganti model ( warna tetap putih ), boleh?
- kalo gaunnya ga putih, tapi agak Broken White, boleh? ( saya pribadi, terus terang, terkadang dibingungkan dengan nama - nama warna: White, Off White, Broken White, White Pearl, dll )
- dsb

Dalam postingan kali ini, saya tidak ingin mengambil kesimpulan mengenai apa yang harus Anda kenakan di hari bahagia Anda, tapi pada umumnya, untuk tradisi BARAT, dengan pemberkatan ala Kristiani, maka BIASANYA, mempelai wanita akan mengenakan Gaun PUTIH.

Apabila Anda menggelar resepsi di hari yang berbeda dengan hari pemberkatan Anda, maka Gaun tersebut sebaiknya TIDAK dikenakan kembali, karena akan masuk ke anggapan: "mengenakan gaun pengantin 2x".

Hal ini biasanya diakali dengan menggunakan gaun lain, dengan model yang berbeda, dan terkadang dipilih warna putih yang tidak benar - benar putih ( apapun istilah warna nya, hehehehehehehe )


4. Pemilihan Hari Baik dan Jam Baik

Tradisi memilih hari baik dan jam baik adalah bagian dari tradisi orang Tiong Hoa. Saya sudah meng-upload pilihan Hari Baik pada postingan sebelumnya.

Sebetulnya semua hari adalah baik. Segala hal dalam kehidupan tergantung dari manusia yang menjalaninya. Tidak ada pengaruh dari hari baik, jam baik, ramalan astrologi, dsb.

Namun, bukan berarti kita tidak perlu menaati tradisi yang dipercaya oleh keluarga kita. Tidak ada salahnya kalo kita mengetahui dan memahami tradisi tersebut.

Orang Tiong Hoa memanfaatkan Ba Zi ( Apa itu Ba Zi? ) untuk menentukan hari baik dan jam baik mereka. Orang Tiong Hoa percaya bahwa segala kegiatan atau moment penting dalam hidup mereka, harus dilakukan di hari dan jam yang tepat, contoh:
- kapan mulai bercocok tanam?
- kapan mulai membangun rumah?
- kapan boleh memasang ranjang?
- kapan boleh memindahkan meja sembahyang?
- kapan boleh pindah rumah?
- Dsb

Dalam alur persiapan pernikahan, biasanya orang Tiong Hoa memilih hari baik untuk:

  1. Menentukan tanggal lamaran
  2. Menentukan tanggal Sangjit
  3. Menentukan Jumlah Baki Sangjit
  4. Menentukan tanggal pindah koper
  5. Menentukan tanggal menempati rumah baru
  6. Menentukan tanggal pernikahan
  7. Menentukan JAM JEMPUTAN Pengantin Pria ke Pengantin Wanita
  8. Menentukan Jam Masuk Rumah
  9. dll
Banyak kaaaan?

Bingung pastinya!

Saya pernah berkonsultasi dengan 2 orang pakar menghitung Ba Zi dan mereka mengatakan hal yang sama. Isi perkataan mereka kurang lebih:
" perhitungan Ba Zi untuk mencari JAM BAIK, sebaiknya difokuskan untuk mencari JAM BAIK WAKTU PEMBERKATAN, jangan terfokus dengan jam jemputan, atau jam masuk kamar, dll "

Naaaah, bagaimana dengan pendapat kalian sendiri?


Kalo kalian memerlukan info tentang hari baik di tahun 2019, silahkan kunjungi postingan kami yang berjudul LUCKY DATE







( To Be Continue )




No comments:

Post a Comment

Lucky Date 2022

Pandemi COVID 19 yang terjadi di tahun 2020, masih berdampak hingga tulisan ini di upload. Semua orang tentunya selalu berharap tahun 2021 a...