Wednesday, May 16, 2018

Tradisi Yang Keliru PART THREE

Sudah 2 bagian dari artikel Tradisi Yang Keliru. Kali ini saya akan memasuki bagian yang ke-3!

Mari kita mulai!

9. The Veil

Veil atau Slayer adalah kain tipis penutup wajah mempelai.

Siapa yang akan menutup Veil ini?

Biasanya Veil akan ditutup oleh orang tua dari Mempelai Wanita.

Kapan Veil akan ditutup dan kapan Veil akan dibuka?

Nah, ini adalah topik menarik yang ingin saya bahas.

Kembali ada 2 tradisi yang biasa dilakukan: Tradisi Barat dan Tradisi Timur.

- TRADISI BARAT:
Veil biasanya berbentuk kain tipis dengan panjang yang disesuaikan dengan permintaan.
Bagian depan biasanya memiliki panjang sampai ke bagian pinggang, sementara bagian belakang, biasanya beragam. Ada yang memiliki panjang sama dengan bagian depan, namun ada juga yang memilih, bagian belakang memiliki panjang sampai bermeter - meter.

Veil akan ditutup oleh orang tua mempelai wanita, atau bahkan beberapa pengantin memilih veil            mereka ditutup oleh Bridesmaid mereka. 

Setelah itu, Mempelai Wanita akan menuju ke tempat Pemberkatan dan biasanya disinilah Veil akan dibuka pertama kali oleh Mempelai Pria.






- TRADISI TIMUR:
Veil orang Timur, biasanya memiliki bahan yang solid dan tidak tembus pandang. Panjang Veil jenis ini biasanya sebatas dagu mempelai wanita atau sampai batas dada mempelai wanita.

Apabila kita berbicara mengenai tradisi asli orang Timur atau Tiong Hoa, maka mereka tidak memiliki tradisi pemberkatan layaknya orang Barat. Mereka hanya melakukan ritual sembahyang pada Dewa Langit, Dewa Bumi, para Leluhur dan persembahan teh kepada keluarga senior yang masih hidup ( Tea Pay ).
Setelah itu, mereka akan berangkat ke rumah orang tua mempelai pria. Sebelum mereka berangkat, Mempelai Wanita akan disuapi Ronde ( silahkan baca artikel sebelumnya tentang Ronde ). 

Karena Veil yang sebatas dagu, maka penyuapan Ronde tidak terlalu menjadi masalah dan masih dapat dilakukan.

Dalam Tradisi ini, Veil tidak akan dibuka hingga acara resepsi selesai. Mempelai Pria baru akan melihat wajah sang mempelai Wanita saat di dalam kamar pengantin.



Di masa modern ini, orang Tiong Hoa mengadopsi kedua tradisi tersebut:
- Mereka memilih menggunakan veil a la Barat
- Mereka sudah menganut agama Kristiani ( ada ritual Pemberkatan Pernikahan di Gereja )
- Namun mereka masih menganut Tradisi Chinese Kuno

Benturan budaya terjadi pada saat penutupan veil dilakukan, maka tradisi selanjutnya adalah penjemputan mempelai wanita oleh mempelai pria.

Ada proses foto - foto, suapan ronde dengan veil a la Barat yang panjang, kemudian dilanjutkan dengan suapan ronde!

Nah, bagaimana suapan Ronde bisa dilakukan sementara panjang Veil sangat panjang?
Bagaimana mau foto - foto sementara wajah mempelai wanita tertutup veil, walau veil menggunakan baham tipis.

Akhirnya dibuatlah beberapa penyesuaian oleh Wedding Organizer yang bertugas.


10. Wedding Cake

Seperti biasa, sebelum kita membahas lebih jauh, ada baiknya kembali kita membahas mengenai Wedding Cake ( Silahkan di-klik ).

Info tambahan mengenai Simbol Wedding Cake



Apabila kita perhatikan, Orang Barat memilih Wedding Cake yang sangat sederhana dengan tinggi Wedding Cake yang tidak terlalu tinggi.

Lain hal nya dengan orang Indonesia!

Orang Indonesia memilih sesuatu yang BESAR dan TINGGI.

SALAH?

Tentu tidak! Tidak ada yang salah.


11. TOAST

Tradisi Toast atau bersulang sudah biasa dilakukan, baik di budaya Barat maupun budaya Timur. 

Di Budaya Barat, sebelum bersulang, biasanya akan ada orang yang menyampaikan testimoni atau pidato, yang menceritakan pengalaman nya dengan si Pengantin, baik Pengantin Pria maupun Wanita. Diakhir pidato tersebut, akan diisi dengan doa dan harapan untuk kedua mempelai.

Di Budaya Timur, biasanya ucapan yang disampaikan sebelum seseorang bersulang adalah doa - doa dan harapan mereka kepada kedua mempelai.

Kapan sebaiknya kita bersulang?

Banyak WO yang melakukan ritual TOAST atau bersulang ini sesaat sebelum makan malam.

Sebetulnya kapan sebaiknya kita bersulang?

Biasanya, orang bersulang menggunakan minuman beralkohol. Budaya Indonesia tidak biasa meminum alkohol. Hanya beberapa orang saja yang masih menikmati minuman beralkohol.

Tidak salah apabila kita menyimak terlebih dahulu artikel yang berikut ini:
Kapan sebaiknya kita meminum Wine ( minuman beralkohol? )


Walau kita tidak terbiasa meminum alkohol, dan terkadang diganti dengan minuman lain yang tidak mengandung alkohol, tapi kita bisa mengambil makna dari bersulang itu sendiri.

Kami, sebagai Wedding Organizer ataupun saat saya bertugas sebagai seorang MC, lebih memilih menggunakan momen TOAST ini sebagai PENUTUP ACARA, selain bisa memeriahkan suasana, TOAST pun bisa dinikmati setelah semua tamu selesai makan.

Alasan lain kenapa kami memilih TOAST di penghujung acara: Kalau pengantin mabuk, toh acara sudah selesai! *LOL*




Mungkin ada pendapat lain?


No comments:

Post a Comment

Lucky Date 2022

Pandemi COVID 19 yang terjadi di tahun 2020, masih berdampak hingga tulisan ini di upload. Semua orang tentunya selalu berharap tahun 2021 a...