Wednesday, February 21, 2018

Barang - barang yang Sering Terabaikan dalam Baki Sangjit ( UPDATE )

Ada beberapa barang yang seringkali terabaikan dalam baki sangjit.

Barang - barang ini sebetulnya memiliki peranan penting dalam tradisi pernikahan orang Tiong Hoa, hanya saja dengan alasan kepraktisan dan kemudahan, maka barang - barang ini sering terabaikan.

Silahkan tinggalkan komen di kolom Comment di bawah! Mohon masukan, kritik dan saran atas blog kami ini.... Terima kasih!


1. Handuk dan peralatan mandi 
Handuk biasanya disatukan dalam baki sangjit yang berisi pakaian dan alat kecantikan. Handuk biasanya bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk seperti gambar dibawah.
2. Biji - bijian dan rempah - rempah
Ada beraneka ragam biji - bijian dan gula batu yang dimasukan ke dalam keranjang sangjit. Dan setiap biji - bijian yang dimasukkan mengandung makna tersendiri. 
Biji - bijian ini pun terkadang dipergunakan untuk memasak nasi (sejenis nasi tim) yang akan disuapkan oleh Ibu Calom Mempelai Wanita kepada Calon Mempelai Wanita, sesaat sebelum Sang Mempelai meninggalkan rumah nya. Selain itu, biji - bijian ini pun sering kali dipergunakan untuk campuran teh yang dipergunakan untuk tea pay pada saat hari pernikahan.







3. Lampu Minyak
Di masa modern seperti sekarang ini, memang penggunaan lampu minyak sudah tidak lazim dipergunakan. Hanya saja masih ada beberapa keluarga yang menjadikan Penyalaan Lampu Minyak ini sebagai tradisi dalam pernikahan.

Awalnya, penyalaan lampu minyak ini dimaksudkan sebagai pertanda. Zaman dahulu,ketika Mempelai memasuki kamar pengantin, maka kedua mempelai akan dikunci di dalam kamar selama 3 hari 2 malam. Periode ini adalah periode Malam Pengantin, dimana kedua mempelai akan berhubungan suami istri untuk pertama kali nya.

Lampu minyak harus TERUS menyala selama 3 hari 2 malam.

Memasuki hari ketiga, maka keluarga akan menunggu, apabila lampu minyak sudah padam, maka hal tersebut merupakan pertanda bahwa kedua mempelai sudah siap untuk keluar dari kamar pengantin.

4. Sprei
Sprei pun menjadi barang penting yang seharusnya dimasukkan ke dalam kotak sangjit. Sprei yang dimasukkan, kelak akan dijadikan sprei yang akan digunakan pada prosesi Pemasangan Sprei pada ranjang pengantin.




5. Tempolong - Nampan - Baskom Alumunium
Banyak orang di zaman now yang MUNGKIN tidak tau apa yang dimaksud TEMPOLONG!
Bukan sejenis kacang - kacangan ( itu kacang polong ), bukan juga berarti TAMPAR dalam bahasa Sunda ( itu TAMPILING ). Tempolong adalah pispot atau tempat buang air kecil.

Biasanya Tempolong ini dijual dalam satu set dengan nampan, baskom alumunium, dan peralatan makan ( piring, mangkok, gelas). Bahan yang dipergunakan biasanya alumunium dengan corak yang khas! ( corak bunga mawar merah dengan simbol shuang xi )

Peralatan ini dimasukkan dalam bagian kotak sangjit karena peralatan inilah yang kelak akan disimpan di kamar pengantin untuk dipergunakan selama 'Penguncian' 3 hari 2 malam yang disebutkan sebelumnya ( mengingat jaman dulu TIDAK mengenal WC di dalam kamar )

Karena perkembangan jaman, biasanya WC sudah tersedia di dalam kamar, maka penggunaan tempolong ini pun tentunya semakin tidak berguna.

6. 1 set peralatan makan
1 set peralatan makan pun disiapkan dalam baki sangjit karena peralatan makan ini dianggap sebagai MODAL AWAL dalam membangun rumah tangga.


Orang Tiong Hoa percaya bahwa Proses Makan adalah sebuah proses yang sakral, karena orang Tiong Hoa menganggap bahwa sebuah keluarga sangat beruntung apabila bisa menikmati sajian makan setiap hari nya ( mengingat sulitnya kondisi perekonomian orang Tiong Hoa di masa lalu, dimana mereka cukup makan ala kadarnya, bahkan mereka seringkali makan tanpa nasi, karena BERAS adalah barang yang cukup langka, karena setiap stok beras yang ada, biasanya dijadikan upeti untuk kerajaan )

7. 1 set peralatan minum teh
Di Zaman Now, peralatan tea pay biasanya sudah dipersiapkan oleh Wedding Organizer yang Anda sewa. Tapi di masa lalu, Set peralatan minum teh juga merupakan sebuah barang penting yang wajib dimiliki setiap keluarga baru. Tradisi minum teh adalah tradisi asli orang Tiong Hoa, dan penyuguhan teh kepada orang lain dianggap sebagai sebuah penghormatan yang tinggi.

Oleh sebab itu, peralatan minum teh biasa dimasukkan dalam baki sangjit, dan kemudian peralatan tersebut akan dipergunakan PERTAMA kali, pada saat tea pay di hari pernikahan.

8. 1 set peralatan jahit
Orang Tiong Hoa percaya, bahwa untuk bisa menjadi istri yang baik, maka seorang wanita dituntut untuk biasa:
- Memasak
- mengurus rumah
- mengurus anak dan suami
- merawat diri dan bersolek
- menjahit

Maka peralatan jahit pun dianggap penting oleh orang Tiong Hoa untuk dimasukkan ke dalam Baki sangjit. Bahkan ada beberapa kepercayaan yang mengatakan bahwa peralatan jahit ini dimasukkan sebagia simbol untuk tetap menjaga ( menjahit ) tali silaturahmi dengan suami dan seluruh keluarga.

9. 1 set peralatan rias ( sisir dan cermin )
Dalam rangkaian upacara Chinese Traditional, seluruh kegiatan diawali dengan merias pengantin. Riasan pengantin pada saat itu tentunya BELUM mengenal yang disebut SALON atau Make Up Artist.

Maka yang merias pengantin di pagi hari adalah Mama dari pengantin itu sendiri.

Sang Mama akan menyisir rambut mempelai wanita ( zaman dulu, biasanya rambut wanita tionghoa panjang - panjang ) sambil memberikan nasehat nya.

Ini adalah momen Ibu dan Anak yang paling penting dalam seluruh kegiatan acara pernikahan.

Namun ( kembali ) karena perkembangan jaman, saat ini, urusan tata rias menjadi tanggung jawab juru rias atau Make Up Artist, maka tradisi inipun sudah mulai dilupakan, dan penggunaan peralatan rias di dalam kotak sangjit pun tentunya sudah dianggap tidak penting lagi.


10. Rumput Panjang Umur
Saya kesulitan untuk menemukan literasi tentang penggunaan rumput panjang umur ini. Saya pun kesulitan untuk menemukan NAMA RESMI dari tanaman yang disebut rumput panjang umur ini.

Saya mengetahui informasi tentang rumput panjang umur ini setelah saya menangani sekian banyak acara sangjit dan banyak dari client saya tersebut menyebutkan tentang rumput panjang umur ini.

Rumput Panjang umur bentuknya seperti sayur Ku Cai ( sayur hijau panjang yang biasanya ada di mie goreng restauran chinese food ). Gambar yang saya sertakan, mudah - mudahan cukup menjawab rasa penasaran Anda tentang Rumpu Panjang Umur.
Banyak keluarga yang percaya bahwa apabila kita memiliki tanaman ini di dalam rumah, maka penghuni rumah tersebut akan dikaruniai umur yang panjang. ( yaaah, namanya juga tradisi, ga salah juga kalo kita ikuti... toh tanaman nya juga cantik dan enak dipandang )




11. Babi Susu
Penggunaan Babi sebagai bagian dari baki sangjit pun mulai ditinggal, selain karena harga nya yang cukup mahal, babi susu sendiri memang sulit didapat dan harus dipesan beberapa hari sebelumnya.

Seperti halnya orang Indonesia, apabila ada perayaan yang special, maka akan dilakukan pemotongan sapi atau kambing.

Demikian pula orang Tiong Hoa, pemotongan Babi dianggap sebagai salah satu bentuk syukur atas perayaan yang sedang mereka selenggarakan. Selain itu, penyajian babi utuh, merupakan sebuah simbol persembahan yang spesial untuk dewa - dewa.


Demikian beberapa benda yang seharusnya dimasukkan ke dalam kotak sangjit. Namun seiring berjalannya waktu, maka benda - benda ini pun mulai diabaikan. 

12. Kain Merah

Dalam budaya orang Tiong Hoa, ada 2 moment ketika mereka menggantungkan kain merah di depan pintu:
1. pada saat pernikahan: mereka akan menggantungkan kain merah di depan pintu rumah
2. pada saat peresmian tempat usaha: mereka akan menggantungkan kain merah di depan toko / tempat usaha mereka

Kain merah bagi orang Tiong Hoa memeiliki makna yang luar biasa. Merah merupakan simbol kebahagiaan, kemakmuran dan kesejahteraan. Selain itu, warna merah juga dipercayai bisa menjauhkan pemilik tempat/rumah dari malapetaka.

Biasanya, kain merah untuk pernikahan dimasukkan ke dalam baki sangjit, sebagai salah satu bagian dari barang - barang yang dibawa dalam prosesi sangjit. 

Ada beberapa keluarga yang bahkan mewariskan kain merah ini secara turun temurun kepada anak dan cucu mereka ketika mereka menikah.

Dan tentunya, kain merah ini pun sudah mulai terabaikan, karena di zaman sekarang, kain merah seperti ini, sudah disiapkan oleh tim Dekorasi atau Wedding Organizer.







Mungkin ada masukan atau tambahan yang ingin Anda tambahkan?



Visit our Instagram:
MC Indonesia - Mandarin - English
Forentrie Wedding Planner
SongLi Sangjit Tray Rental



Friday, February 9, 2018

Lamaran - Sangjit - Tunangan, Apa Bedanya?

Mungkin Anda sering mendengar ketiga istilah tersebut:
LAMARAN - SANGJIT - TUNANGAN

Namun sebenarnya, apa sih perbedaan nya?

Setelah Anda selesai membaca artikel ini, silahkan tinggalkan review mengenai artikel ini di kolom comment. Anda juga dapat menyampaikan pertanyaan atau masukan, apabila ada hal - hal yang kurang jelas dalam artikel ini!

SELAMAT MEMBACA!

LAMARAN dan SANGJIT

Proses Lamaran adalah proses awal dari seluruh rangkaian menuju hari Pernikahan ini.

Di Zaman NOW, Lamaran ini biasanya diawali dengan perkataan WILL YOU MARRY ME, dari Calon Mempelai Pria (CMP) kepada Calon Mempelai Wanita (CMW). Momen ini pun biasanya dikemas dalam suasana yang romantis, dan sedikit kejutan disana - sini.

Namun untuk resminya, Lamaran biasanya dilakukan ketika ada kesepakatan untuk menikahkan CMP dan CMW dan kemudian dilanjutkan dengan acara Sangjit.

Untuk lebih jelasnya mengenai Lamaran dan Sangjit, Anda bisa membacanya di artikel kami sebelumnya.

Apa itu Lamaran dan Sangjit? ( silahkan klik link di samping )

Lalu, apa itu tunangan?

Tunangan biasanya sebuah acara untuk menegaskan hubungan yang selama ini sudah terjalin dan ada simbolisasi pengikatan berupa pemasangan Cincin Tunangan ( Engagement Ring ) di jari manis KIRI CMW ( Jari Manis Kanan untuk pemasangan Wedding Ring )

Lalu, apa fungsinya dilakukan acara Tunangan?

Ada beberapa alasan yang mendasari, kenapa dilakukan acara Tunangan:

  1. Salah satu dari Calon Mempelai berada di Luar Kota atau di Luar Negeri, sehingga untuk meyakinkan bahwa ada keseriusan untuk melangsungkan pernikahan, maka dilakukan terlebih dahulu acara TUNANGAN
  2. Alasan yang kedua adalah alasan yang paling sering terjadi di kalangan orang Tiong Hoa. Dilakukan nya acara TUNANGAN adalah karena PERNIKAHAN Calon Pengantin akan dilakukan di tempat yang jauh ( di Bali, misalnya ) dan mungkin tidak dapat mengundang atau mengajak seluruh relasi atau kerabat, sehingga dibuat terlebih dahulu acara Pernikahan Pendahuluan. Namun karena TIDAK BOLEH menikah 2x, maka dibuat lah acara TUNANGAN.
  3. Alasan nomer 3 juga sering dilakukan oleh orang Tiong Hoa, yaitu ketika CMW mendapatkan pasangan (CMP) yang merupakan orang berbeda kota, sehingga CMP selaku Tuan Rumah akan menggelar resepsi di kota asal CMP, bukan di kota asal CMW. Pada kasus ini, biasanya CMW yang akan menggelar acara resepsi di kota asal CMW, dan CMW yang bertindak selaku Tuan Rumah.
Dalam poin nomer 2 atau 3, biasanya acara TUNANGAN digelar seperti hal nya acara Pernikahan, tetap menggunakan gaun hanya saja, CMW TIDAK menggunakan Gaun berwarna PUTIH, layaknya pernikahan.

Apa saja acara yang harus digelar di Resepsi Pertunangan?


Bagi kami, selaku Forentrie Wedding Planner, acara Tunangan dengan alasan seperti no 2 dan 3 seharusnya digelar seperti halnya Pernikahan, dan TIDAK ada perbedaan dengan pernikahan.

Yang membedakan adalah:
1. Kedua Calon Pengantin masih diapit oleh orang tua masing - masing
2. CMW tidak menggunakan gaun putih
3. Wedding Kiss hanya cium kening atau pipi
4. Pemotongan kue tidak dipotong semua nya

Demikian informasi singkat mengenai TUNANGAN.

Apabila ada informasi tambahan, silahkan ditambahkan di comment.

Mudah - mudahan bermanfaat...



Salam,



Wednesday, February 7, 2018

Siapa yang harus menyediakan Angpao untuk Pembawa Baki?

Banyak pendapat yang berbeda mengenai: siapa yang harus menyediakan angpao untuk pembawa baki!
Jujur saja, kami tidak menemukan literasi yang menyebutkan tentang pemberian angpao kepada pembawa baki.

Berdasarkan pengalaman kami, ada 3 kebiasaan yang pernah kami alami:
  1. seluruh pembawa baki diberikan angpao oleh keluarga mempelai wanita (KMW), bahkan KMW pun memberikan angpao kepada SELURUH sanak saudara, baik dari pihak laki-laki maupun pihak perempuan, khususnya untuk mereka YANG BELUM MENIKAH
  2. di zaman now, ketika komunikasi sudah semakin mudah, terkadang Keluarga Mempelai Pria (KMP) dan KMW sudah berunding sebelumnya, dan menyepakati bahwa angpao pembawa baki, diberikan oleh masing - masing keluarga. Pembawa Baki dari keluarga Pria diberikan angpao oleh KMP, pembawa baki dari keluarga wanita diberikan angpao oleh KMW
  3. Ada juga tradisi yang cukup unik. KMP telah menyiapkan angpao di setiap baki. Masing - masing baki berisi 2 angpao ( jadi kalo ada 12 baki, maka akan ada 2 angpao di setiap baki nya ). Pada saat pembagian isi baki oleh KMW, angpao tersebut diambil 1 buah dari setiap bakinya ( maka akan ada 12 angpao yang diambil KMW, ada 12 angpao yang ditinggalkan di dalam baki ). Angpao tersebut akan didistribusikan kepada para pembawa baki

Mungkin dari teman - teman ada yang mau menambahkan?

Monday, February 5, 2018

Setelah Sangjit, WHAT NEXT?


Banyak pertanyaan yang muncul:
Barang - barang sangjit itu sebetulnya untuk apa sih?

Dalam tulisan kali ini, kami ingin mengulas tentang tradisi setelah sangjit, sekaligus kami pun akan membahas beberapa barang yang sering kali terlupakan atau memang sengaja tidak dibawa pada saat sangjit karena dianggap repot atau mungkin alasan lainnya.

Setelah sangjit, biasanya barang - barang yang bersifat makanan, akan dibagikan kepada seluruh keluarga ( per kepala keluarga ).

Namun ada beberapa barang yang akan dimanfaatkan untuk tradisi berikutnya, yaitu:
Tradisi Pindah Koper dan Pasang Sprei

Yups, Tradisi Pindah Koper dan Pasang Sprei!

2 tradisi ini bisa dilakukan hampir bersamaan. Mari kita ulas langkah demi langkahnya:

CALON MEMPELAI WANITA (CMW) PINDAH KOPER

  1. CMW memindahkan barang - barangnya ke rumah baru / kamar pengantin
  2. Barang - barang diharapkan dibawa dengan koper merah atau koper dengan tulisan Shuang Xi (喜喜)
  3. Di sudut - sudut didalam koper,dimasukkan angpao sebagai perlambang rejeki yang dititipkan orang tua kepada anak perempuannya
  4. Barang yang dibawa didalam koper adalah: Baju - baju dari kotak sangjit, peralatan make up dari kotak sangjit, perhiasan dari kotak sangjit, kain/sprei dari kotak sangjit (ini adalah salah satu barang yang sering terlupakan). Baju dari kotak sangjit dimasukkan, bagaimana dengan baju - baju lama? Penjelasannya ada di tradisi PASANG SPREI poin.2
  5. Barang - barang yang dibawa, dimasukkan ke dalam lemari pakaian yang kelak akan digunakan sehari - hari. Termasuk barang - barang Calon Mempelai Pria (CMP) dari kotak sangjit.
  6. Peralatan make up ditata di meja rias

PASANG SPREI
  1. Selanjutnya orang tua Calon Mempelai Pria (CMP) akan mengundang orang yang dituakan di keluarga. Diharapkan orang yang dituakan (OYD) tersebut masih berpasangan (Maaf, bukan Janda atau Duda atau cerai) dan sudah memiliki cucu. Cucu dari orang tersebut pun diajak untuk mengikuti ceremony ini
  2. Ortu CMP akan mengajak OYD tsb untuk masuk ke dalam kamar pengantin dan showing (atau memperlihatkan isi kamar pengantin), termasuk membuka seluruh lemari pakaian (ini wajib dilakukan karena dipercaya, OYD akan membagi rejeki dan kebahagiaan nya untuk disimpan dalam lemari tsb). Nah, kenapa baju yang dimasukkan harus baju baru yang berasal dari kotak sangjit? Kalau baju lama, maaf, mungkin sudah kusam,dll, kan malu kalau sampai terlihat oleh OYD, apalagi kalo yang dibuka adalah lemari pakaian dalam, ahey.... *LOL*
  3. Setelah SHOWING, maka selanjutnya adalah pemasangan sprei (kembali kami mengingatkan, biasanya sprei merupakan salah satu barang yang dimasukkan ke dalam kotak sangjit, NAMUN sekali lagi, sprei sering kali diabaikan untuk dimasukkan ke dalam kotak sangjit. Hal ini kami kembalikan ke kepercayaan masing - masing keluarga). OYD diharapkan memasangkan sprei, sarung bantal, sarung guling dan menata ranjang pengantin. Sambil dipasangkan sprei, OYD diharapkan sambil memberikan doa - doa dan harapan untuk CMP dan CMW, seperti: SEMOGA CEPAT DIKARUNIAI MOMONGAN, SEMOGA BAHAGIA SELALU, dll
  4. Setelah pemasangan sprei, ada hal unik yang harus dilakukan. OYD diharapkan membawa cucu mereka dalam tradisi ini. Setelah sprei selesai terpasang, cucu OYD diminta untuk naik ke atas ranjang pengantin dan LONCAT - LONCAT ataupun BERGULING - GULING di atas ranjang! ( aneh bukan? ). Selain itu ada 1 kepercayaan yang sangat unik (penulis percaya akan tradisi ini karena memang 100% terbukti). 
  5. Anak yang meloncati ranjang diharapkan lebih dari 1 orang, katakan lah 2 orang.  APABILA anak yang meloncati nya adalah anak perempuan yang berusia lebih besar dan anak laki-laki yang berusia lebih kecil, maka dipercaya,kelak, CMW dan CMP pun akan dikaruniai anak perempuan terlebih dahulu, baru kemudian anak ke-2 mereka adalah anak laki - laki ( ini tradisi,boleh percaya, boleh tidak, unik bukan?)
  6. Setelah ranjang diloncati oleh anak-anak tersebut, tentunya ranjang akan kembali berantakan. Ingat, ranjang tersebut JANGAN dibereskan. Nah lho! Jadi kapan ranjang harus dibereskan? Ranjang baru kan dibereskan di hari pernikahan nanti, tepatnya di PAGI HARI sebelum prosesi dimulai.

Bagaimana? Unik bukan?

Kami menulis tradisi ini berdasarkan research dari berbagai sumber dan dari pengalaman selama kami menangani klien kami. Mohon koreksi apabila ada kesalahan dan kekurangan.


Jangan lupa subscribe blogspot kami untuk mengetahui info menarik lainnya!


Sunday, February 4, 2018

Siapa yang harus menyediakan baki sangjit?

Tradisi Sangjit saat ini kembali marak dilakukan oleh para Calon Mempelai.

Namun tradisi ini seringkali dilupakan dan diabaikan bahkan dianggap sepele oleh keluarga.

Saya ingin mengajak Anda mundur sejenak ke zaman dahulu di Tiongkok. Zaman dimana segala nya masih sangat sederhana dan tradisional.

Di masa itu, seorang wanita diharapkan dapat menikah dengan seorang pria dengan strata/derajat yang lebih tinggi (lebih mapan/lebih kaya).

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dari keluarga wanita.

Pada saat menjelang hari pernikahan, keluarga Calon Mempelai Pria (CMP) akan mengirimkan utusan/perwakilan keluarga untuk melakukan kunjungan ke rumah Calon Mempelai Waniya (CMW). Perwakilan CMP akan membawa sejumlah bingkisan di antaranya Hasil Bumi, Hewan Ternak, Bahan Pangan, Sandang, sejumlah Harta, dll. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan membawa mas kawin sambil menunjukkan tingkat kemapanan dari keluarga CMP.

Ketika utusan keluarga CMP diterima di rumah CMW, maka seluruh bingkisan akan ditempatkan di ruang tengah dan diposisikan agar dapat dilihat/dinilai oleh seluruh anggota keluarga CMW.
(proses penilaian ini menjadi poin penting dalam upacara sangjit - namun hal ini tidak dipahami oleh banyak orang di masa sekarang ).

Apabila proses penilaian sudah selesai, dan perjamuan yang dilakukan untuk menyambut utusan CMP juga telah usai, maka keluarga CMP akan pamit (acara sangjit zaman now pun akan usai seiring dengan pamitnya keluarga CMP dari acara tersebut).

Pada saat ini, ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi:
  1. Seluruh bingkisan dikembalikan utuh, yang berarti: PERMINTAAN PERNIKAHAN DITOLAK karena dianggap kurang mapan atau bingkisan yang dibawa dianggap tidak cukup
  2. Seluruh bingkisan diterima, yang berarti: keluarga CMW dianggap (maaf) 'menjual' anak perempuan nya kepada keluarga CMP dan keluarga wanita menyerahkan sepenuhnya, anak perempuan mereka kepada keluarga pria, sehingga kepengurusan dan tanggung jawab anak perempuan menjadi HAK keluarga pria
  3. Isi Bingkisan dikembalikan sebagian, yang berarti: PERMINTAAN PERNIKAHAN DITERIMA namun HAK pengurusan anak perempuan menjadi tanggung jawab keluarga Pria NAMUN pihak keluarga wanita pun tetap BERHAK terhadap anak perempuan mereka
  4. kejadian ke-4 adalah tambahan dari poin ke-3. Setelah baki diterima, ternyata tingkat kemapanan dari keluarga Pria tidak jauh berbeda dengan keluarga wanita, sehingga pada saat keluarga mempelai pria akan meninggalkan tempat, SELURUH BAKI yang dibawa CMP akan diterima, NAMUN keluarga CMW akan menitipkan kembali SEJUMLAH BINGKISAN lain untuk dibawa pulang oleh utusan keluarga CMP 
Poin nomer 4 ini adalah poin yang cukup menarik, karena di Zaman Now, banyak tradisi keluarga yang menjalankan cara ini.

Sebagai Contoh, cara yang dimaksud adalah:
1. Keluarga CMP akan meminang CMW dengan 12 baki bingkisan 
2. Keluarga CMW pun mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan keluarga CMP dan menyiapkan PULA 12 baki bingkisan
3. Setelah acara baki selesai, maka yang terjadi bukan PEMBAGIAN BAKI tapi ke PENUKARAN BAKI.

SongLi Sangjit Tray Rental


Apakah hal ini umum dilakukan?

Kami tidak mengatakan hal ini umum atau tidak umum... 

Semuanya adalah bagian tradisi yang telah diyakini oleh keluarga Anda sendiri dan mungkin telah diwariskan secara turun temurun. Tidak ada yang salah maupun benar. Apalagi di zaman modern seperti sekarang, komunikasi seharusnya tidak menjadi hambatan dan dapat dilakukan kapan saja. 

Kami hanya berusaha menjabarkan apa yang sebenarnya dan seharusnya dilakukan dalam upacara sangjit.
Kembali, semua ini kami jabarkan berdasarkan apa yang kami baca, apa yang kami pelajari dari pengalaman kami, dan logika serta fakta yang kami harapkan dapat mudah dipahami.



Sekali lagi, terima kasih sudah mau membaca tulisan ini...

Nantikan tulisan kami selanjutnya, JANGAN LUPA SUBSCRIBE!





Lucky Date 2022

Pandemi COVID 19 yang terjadi di tahun 2020, masih berdampak hingga tulisan ini di upload. Semua orang tentunya selalu berharap tahun 2021 a...